Hotel/Antara
Travel

GERHANA MATAHARI TOTAL: Okupansi Hotel Meningkat 100%

Ropesta Sitorus
Selasa, 8 Maret 2016 - 23:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena gerhana matahari pada (9/3) diperkirakana akan mengkerek jumlah wisatawan baik lokal maupun dari luar negeri, terutama di sejumlah daerah yang menjadi lintasan gerhana.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menyatakan ribuan hotel yang ada di lintasan gerhana matahari dilaporkan sudah penuh oleh para turis.

“Semuanya sudah penuh 100 persen dan kondisi itu sudah mulai dari hari ini atau H-2 GMT sampai tanggal 11 atau H+2. Yang penuh mulai dari losmen sampai hotel bintang lima, malah ada yang sampai kekurangan kamar,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/3).

Persentase wisawatan manca negara yang paling tinggi berasal dari Jepang. Namun menurut Hariyadi, jumlah turis domestik juga tergolong besar. Hal ini dimungkinkan sebab pada tanggal 9 tersebut bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

Momen istimewa ini juga mendatangkan benefit bagi para pelaku usaha penginapan. “Begitu okupansi di atas 70%, mereka bisa menaikkan rate-nya sekitar 5%-10%,” jelasnya.  

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kementerian Pariwisata Esty Rekho Astuti mengatakan potensi pergerakan wisatawan cukup besar.

“Potensi wisatawan nusantaranya diprediksi sekitar 500.000 di daerah GMT dan 4,5 juta di daerah gerhana matahari sebagian. Sedangkan wisatawan mancanegaranya sekitar 10.000 di daerah GMT dan 90.000 di daerah gerhana matahari sebagian,” jelasnya di Jakarta, Senin (7/3).

Esty optimistis jumlah tersebut bisa tercapai. Keyakinan tersebut disampaikannya setelah mendapat laporan dari beberapa maskapai  dan juga angkutan laut yang menyatakan adanya penambahan frekuensi untuk melayani lonjakan penumpang.

“Sepertinya (potensi) itu akan tercapai, bahkan kemungkinan lebih. Kalau saya tanya Garuda Indonesia kemarin ada penambahan frekuensi penerbangan. Orang-orang sudah mulai datang ke lokasi 2-3 hari sebelum hari H,” tuturnya.

Adanya peristiwa langka ini juga diperkirakan akan meningkatkan perputaran ekonomi terkait bidang pariwisata. Dari perhitungan  Kemenpar, potensi nilai ekonomi langsungnya sebesar Rp200 miliar.

Di luar itu masih ada nilai media yakni berupa pemberitaan di media baik dalam dan luar negeri. Nilai media ini jika dikalkulasikan mencapai Rp400 miliar. “Jadi total nilai ekonominya Rp600 miliar,”ujarnya.

Gerhana Matahari Total akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Di wilayah barat, puncak Gerhana Matahari Total diperkirakan terjadi pukul 7.20 WIB selama 1,5 menit. Di Indonesia bagian tengah, puncak gerhananya pukul 8.35 WITA dengan waktu gerhana selama 2 menit. Di Timur, pukul 9.50 WIT selama 2-3 menit.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro