Fabel.
Referensi

Seekor Monyet & Kaisar Dangdut

Azizah Nur Alfi
Minggu, 27 Maret 2016 - 00:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - O merupakan buku ketujuh karya Eka Kurniawan. Buku O lahir harus menunggu delapan tahun setelah diselesaikan penulisnya.

Karya yang dirilis pada 13 Maret ini menyusul pendahulunya, yakni Corat-Coret di Toilet (2000), Cantik Itu Luka (2002), Lelaki Harimau (2004), Gelak Sedih (2005), Cinta Tak Ada Mati (2005), Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014).

O dapat dikatakan sebagai fabel, karena penulis banyak menggunakan tokoh hewan-hewan dalam penceritaannya. Sejumlah tokoh hewan seperti O dan Entang Kokasih yang sepasang kekasih dan seekor monyet. Namun, buku setebal 496 halaman tidak dapat dikatakan murni fabel. Penulis masih memasukkan tokoh manusia dalam ceritanya, seperti Sobar si polisi.

O berkisah tentang kehidupan seekor monyet bernama O yang ingin menikah dengan kaisar dangdut. Diceritakan bahwa di dunia tempat O tinggal, monyet-monyet harus berperi laku seperti manusia supaya dapat menjadi manusia sebenarnya. O pun melakoni itu sebagai bentuk cintanya kepada Entang Kosasih, Sang Kaisar Dangdut. Cerita kemudian bergulir dengan kehadiran Betalumur dan Kirik.

Konflik-konflik yang mereka hadirkan seakan memperumit perjalanan O menjadi manusia, sekaligus perjalanan cintanya.

Penulis membuka halaman pertama dengan kegusaran O setelah mendengar kekasihnya, Entang Kosasih, berencana mengikuti jejak Armo Gundul. Mengkikuti jejak Armo Gundul, berarti berikrar menjadi manusia.

Sebelum Entang Kosasih, beberapa monyet juga mengikuti jejak Armo Gundul menjadi manusia. Mereka pergi dari Rawa Kalong untuk bergabung dengan sirkus topeng monyet, yang tidak mereka ketahui. Mereka percaya dapat menjadi manusia melalui sirkus itu. Sebagian besar dari mereka mati hanya beberapa langkah setelah keluar dari Rawa Kalong.

Di buku O ini, penulis menyajikan cerita yang lebih kompleks, tetapi dia sukses mengemasnya menjadi satu kesatuan novel yang utuh. Setiap cerita beririsan dengan cerita lainnya.

Cerita yang kompleks ini rupanya terinspirasi dari cerita 1001 Malam yang begitu rumit dan variatif.

Di balik proses penulisan buku O, penulis rupanya terinspirasi setelah melihat pertunjukan topeng monyet di lampu merah Jakarta. Dari pertunjukan itu kemudian muncul ide tentang monyet yang ingin menikah dengan kaisar dangdut. “O lebih kompleks dari novel Eka sebelumnya. Ini menunjukkan kejeniusan Eka sebagai penulis kelas dunia,” ujar Editor Senior Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti.

Judul Buku: O
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama: Maret 2016
Halaman: 496 Halaman
ISBN: 978-602-03-2559-0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (27/3/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro