Produk Tenun Kubang di Inacraft/Bisnis-Reni Efita
Fashion

INACRAFT 2016: Tenun Kubang Jadi Salah Satu Produk Primadona di Gerai Sumatera Barat

Reni Efita
Kamis, 21 April 2016 - 12:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai icon penyelenggaraan Inacraft 2016, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menampilkan produk-produk kerajinan yang menjadi primadona dari 19 kabupaten/kota.

Di lobby utama, pengunjung dapat menyaksikan beragam produk kerajinan  dari Sumatera Barat. Ridonald,  Sekretaris Dekranasda Sumatera Barat, mengatakan  Sumatera Barat merupakan sumber kerajinan sulam yang terbanyak di Indonesia. “Di Sumatera Barat terdapat 70 macam sulam,” katanya.

Di pameran dagang itu, para pengunjung dapat menyaksikan, membeli, memesan beragam produk dengan hiasan beragam sulaman dan motif.  Terdapat sulaman bayangan, kepala peniti,  suji cair, sulam pita, sulam datar, sulamam timbul, sulaman terawang. Sulaman itu diwujudkan dalam beragam produk busana perempuan, kemeja pria, selendang empat persegi panjang, kerudung, mukena, dan lain.

 Sumatera Barat juga terkenal dengan penghasil songket dan tenun antara lain Pandai Sikek, Silungkang, Halaban dan Kubang dari Kab. Lima Puluh Kota.

Di Kubang sudah memproduksi kain tenun   sejak 1930-an.  Sejak Indonesia Merdeka, pertenunan  Kubang mengalami masa jaya, terlebih pada 1981-1967.  Pada tahun itu, produksi tenun Kubang bisa menguasai pasar Sumatera, Jakarta sampai semanjung Malaysia. Jenis produknya juga berkembang dari tenun sarung bugis, setelah itu pakain dengan ukuran bidang kecil.

Tenun Kubang H. Ridwan By, merupakan salah  pengusaha  tenun  dari Kabupaten Lima Puluh Kota yang ikut dalam pameran tersebut. Sekarang sudah generasi ketiga yang melanjutkan usaha tenun  tersebut. Salain dari tingkat kabupaten, Tenun Kubang H. Ridwan By juga menjadi salah satu produk unggulan dari tingkat propinsi.

Dengan adanya pelatihan dari berbagai pihak, produk tenun Kubang pun sudah berkembang baik dari segi kualitas, warna, motif, bahan, dan desain. “Kita juga bisa menerima pesanan busana untuk seragam atau pesta,” kata Yulia Rahmi, generasi ketiga penerus tenun yang dirintis oleh  kakenya H. Ridwan By pada 1961 itu, di sela-sela pameran Incraft, Rabu (20/4/2016).    

Pada hari pertama, banyak perancang mode menyaksikan produk kerajinan sulaman dan songket dari Sumatra Barat. Beberapa perancang yang bertemu pada sore, Rabu (19/4/2016) antara lain Raizal Rais,  Jenny Tjahyawati, dan Tuty Adib.

Raizal Rais, yang juga asal Sumatera Barat, sudah lama mengangkat songket Sumatera Barat untuk rancangannya.   

Mereka tertarik  bekerjasama dengan pengrajin untuk menggabungkan ide kreatifnya dengan teknik sulaman atau songket dari Sumatra Barat.

“Hasil kerajinan dari Sumatra Barat bagus-bagus, tinggal mengubah kombinasi warna, dan pemilihan bahan yang digunakan,” kata perancang mode busana muslim Tuty Adib yang sudah mempunyai ide kreativ untuk mengembangkan produk kerajinan Sumbar menjadi produk fashion untuk kelas menengah atas.  

Sementara Jenny Tjahyawati yang belum lama ini mengangkat songket Deli, Sumatera Utara,  pada beberapa kali peragaan busana juga tertarik untuk mengembangkan produk  sulaman, tenun atau songket dari Sumatera Barat. Jenny mengatakan dia sudah ada pihak pengrajin yang akan bekerjasama, namun dia tidak menyebutkannya.     

 

 

Penulis : Reni Efita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro