Bir pletok
Asal mula dibuatnya bir pletok terinspirasi dari bir yang diminum oleh masyarakat Eropa pada era kolonial Belanda. Penduduk lokal meramu campuran rempah seperti kapulaga, cengkeh, jahe,serai, cabai Jawa, kayu manis dan gula serta secang untuk memberi warna merah. Sama sekali tidak mengandung alkohol.
Agar berbusa seperti bir, air dari campuran rempah dimasukkan ke dalam seruas bambu bersama es batu dan dikocok hingga berbunyi "pletok pletok". Minuman ini bisa disajikan panas maupun dingin sesuai selera.
Di kompleks Kota Tua Jakarta, bir pletok bisa dinikmati di restoran Kedai Seni Djakarte di Jalan Pintu Besar No. 17, Jakarta Barat.