Anak puasa/gulfnews.com
Health

TIPS PUASA: Mengajarkan Puasa Pada Anak

Rezza Aji Pratama
Senin, 20 Juni 2016 - 15:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Berpuasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah akil balig. Namun, tidak sedikit orang tua yang mengajarkan anaknya untuk ikut berpuasa. Hal ini tentu dijadikan sebagai ajang latihan agar anak tersebut terbiasa berpuasa saat dewasa nanti.

Menurut pandangan kedokteran, mengajarkan anak berpuasa sebenarnya boleh saja dilakukan. Namun, beberapa hal harus tetap diperhatikan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan anak itu sendiri. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Aman Bhakti Pulungan menuturkan sebaiknya anak-anak baru diajarkan berpuasa pada usia 8 tahun. Dia juga mewanti-wanti agar orang tua tidak memaksakan mengajarkan berpuasa pada anak di bawah usia tersebut.
 
“Ini berkaitan dengan faktor kesehatan tubuh dan jam tidur anak,” katanya.
 
Aman menambahkan, anak usia di bawah 8 tahun akan mudah terserang dehirasi. Hal ini karena kegiatan anak pada usia tersebut sangat aktif. Di sisi lain, anak usia tersebut justru seringkali mengabaikan kebutuhan minum.
 
Anak usia di bawah 8 tahun juga tidak disarankan untuk berpuasa karena mengganggu jam tidurnya. Pada usia tersebut kebutuhan tidur anak sekitar 10 jam. Jika harus bangun untuk sahur, hal ini akan mengganggu metabolism dalam tubuhnya.
 
Ketika memasuki usia 6 tahun, jumlah kalori yang dibutuhkan anak sekitar 1.800 kalori. Hal ini tidak bisa ditawar lagi karena berkaitan erat dengan perkembangan otak. Adapun saat berpuasa, Aman menuturkan jumlah kalori akan merosot hingga 80%.
 
Agar sukses melatih anak berpuasa, para orang tua bisa memperhatikan asupan makanananya. Aman menuturkan anak harus diberikan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti roti gandum, kacang merah, dan serea. Karbohidrat kompleks baik dikonsumsi karena tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
 
Makanan yang terlalu manis harus dihindari oleh anak-anak. Selain akan meningkatkan gula darah, mengonsumsi makanan yang terlalu manis justru akan membuat anak cepat lapar dan haus. Pada saat sahur, berikan anak air putih yang cukup sehingga anak tidak akan mengalami dehidrasi pada siang hari.
 
Selain asupan makanan, jam tidur anak juga harus diperhatikan. Idealnya, anak diberikan waktu tidur selama 8 jam-10 jam pada malam hari. Aman juga menyarankan untuk memberi kesempatan anak untuk tidur lagi selepas sahur sebagai persiapan aktivitas sekolahnya di pagi hari. Selain itu, tidur siang juga disarankan untuk diterapkan di bulan puasa.
 
Fakto lain yang tidak kalah penting adalah kebahagiaan anak itu sendiri. Aman menjelaskan orang tua harus menciptakan suasana riang agar anak tidak terbebani menjalankan puasa. “Misalnya bangunkan sahur ketika makanan sudah siap tersaji atau menjelang imsak,” katanya. Orang tua juga bisa menanyakan menu sahur apa yang diinginkan. Kendati demikian, asupan buah dan sayur tidak boleh dilupakan saat sahur. 
 
Saat berbuka, Aman menyarankan untuk memberikan anak aneka jus seperti semangka atau jeruk. Dia tidak menyarankan kepada orang tua untuk memberikan anaknya makanan ringan atau teh manis. Adapun makan besar bisa dilakukan setelah solat magrhib.
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro