Bisnis.com, JAKARTA--Menjelang lebaran banyak pusat perbelanjaan yang memberikan diskon besar-besaran. Banjir potongan harga ini seringkali di kemas dalam dalam event bertajuk midnight sale. Bagi masyaraka perkotaan terutama kaum hawa, promo semacam ini biasanya dijadikan ajang untuk belanja aneka barang dengan harga miring.
Diskon memang bisa menjadi berkah bagi masyarakat yang gemar berbelanja. Namun bukan berarti diskon bisa dipandang keuntungan semata. Jika tidak hati-hati, aneka promo dan potongan harga justru bisa berdampak buruk bagi keuangan.
Bagaimana memanfaatkan banjir diskon tanpa menimbulkan penyesalan di kemudian hari? Perencana keuangan Eko Endarto memberikan beberapa rambu-rambu. Biasanya obyek diskon beragam toko adalah barang-barang konsumsi seperti pakaian atau alat elektronik. Ini adalah jenis barang yang nilainya akan semakin turun. Memperbanyak barang konsumsi tidak akan membuat kita semakin kaya.
“Harus hati-hati karena membeli terlalu banyak barang konsumsi justru akan semakin membebani keuangan kita,” ujarnya.
Eko menyarankan agar memilih barang-barang yang benar-benar kita butuhkan. Pada dasarnya diskon adalah sarana untuk meringankan pengeluarkan belanja. Sebaliknya, justru banyak yang menganggap diskon sebagai pemicu untuk belanja. Dia menuturkan jika cara pandang seperti ini yang dipakai maka akan menyulitkan pengelolaan keuangan. Pasalnya, diskon akan selalu ada sepanjang tahun.
Saat ingin berbelanja di pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon, Eko menyarankan untuk membuat list atau daftar barang yang ingin dibeli. Hal ini penting sebagai pedoman agar tidak teralihkan barang-barang diskon. Beberapa orang lainnya biasanya hanya membawa uang secukupnya saat berbelanja. Menurutnya, trik ini bisa diterapkan.
Lantas bagaimana jika terdapat kelebihan dana? Eko menjelaskan momen lebaran memang biasanay pengeluaran tahunan akan membengkak. Namun, pengeluaran ini sudah bisa terpenuhi melalui tunjangan hari raya (THR). “THR inilah yang harus menjadi batasan pengeluaran kita,” katanya.
Oleh karena itu, jika uang THR memang masih tersisa sebenarnya tidak masalah untuk berbelanja barang diskon. Namun, lebih baik lagi jika kelebihan dana tersebut digunakan untuk kebutuhan lain seperti investasi.
Satu hal yang harus dihindari adalah menggunakan gaji untuk membeli barang diskon. Menurut Eko, langkah ini kurang bijak karena gaji diperuntukkan untuk pengeluaran bulanan, bukan pengeluaran tahunan seperti kebutuhan hari raya.
Jika mengalokasikan gaji untuk belanja barang diskon saja sudah salah, apalagi jika berbelanja sampai berutang. Eko menuturkan hal ini adalah pengelolaan keuangan yang sangat buruk karena akan menambah beban untuk barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Lantas bagaimana dengan kartu kredit? Penggunaan kartu kredit sebenarnya untuk memudahkan pembayaran. Oleh karena itu, jika ingin memakai kartu kredit untuk belanja sebaiknya dipastikan uang untuk membayar utang kartu kredit tersebut tersedia pada bulan berikutnya.
Nah, masih tergoda midnight sale?