Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan meninjau Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur menindaklanjuti kasus vaksin palsu yang terungkap belakangan ini.
Puskesmas itu akan melaksanakan kegiatan imunisasi wajib atau vaksinasi bagi sejumlah anak yang telah terverifikasi pernah mendapatkan vaksin palsu di praktik swasta Bidan Elly, di wilayah Ciracas.
Menindaklajuti hasil penyelidikan Bareskrim Polri, vaksinasi ulang akan dilakukan guna memitigasi dampak pemberian vaksin palsu.
Tahap pertama vaksinasi ulang akan diselenggarakan pada 18 Juli 2016 di empat lokasi, yaitu Puskesmas Kelurahan Ciracas, Rumah Sakit Umum Kecamatan Ciracas, Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur Dan Rumah Sakit Sayang Bunda, Bekasi.
Pada kesempatan ini, sedikitnya 26 anak dari 197 pasien bidan Elly yang terindikasi mendapatkan vaksin palsu diminta kehadirannya untuk divaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas.
Sementara itu, sedikitnya 20 anak akan divaksinasi ulang di RS Harapan Bunda dan 20 anak lainnya di RSIA Sayang Bunda.
"[Kegiatan vaksinasi ulang] bertahap, tentu tidak mungkin sekaligus," kata Menteri Kesehatan Nina Moeloek dalam keterangan resmi, Senin (18/7/2016).
Adapun, vaksin yang akan digunakan dalam imunisasi wajib tersebut adalah vaksin pentavalen, yang terdiri dari vaksin DPT (Difteri Pertusis dan Anti Tetanus), HB (Hepatitis B) dan HiB (Haemophilus Influenza Type B). Vaksin tersebut mampu memberikan kekebalan terhadap 5 jenis penyakit.
Kedua, vaksin oral polio vaccine (OPV) yang mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Kedua vaksin tersebut merupakan vaksin yang termasuk ke dalam program nasional imunisasi dasar lengkap milik pemerintah.
Puskesmas itu akan melaksanakan kegiatan imunisasi wajib atau vaksinasi bagi sejumlah anak yang telah terverifikasi pernah mendapatkan vaksin palsu di praktik swasta Bidan Elly, di wilayah Ciracas.
Menindaklajuti hasil penyelidikan Bareskrim Polri, vaksinasi ulang akan dilakukan guna memitigasi dampak pemberian vaksin palsu.
Tahap pertama vaksinasi ulang akan diselenggarakan pada 18 Juli 2016 di empat lokasi, yaitu Puskesmas Kelurahan Ciracas, Rumah Sakit Umum Kecamatan Ciracas, Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur Dan Rumah Sakit Sayang Bunda, Bekasi.
Pada kesempatan ini, sedikitnya 26 anak dari 197 pasien bidan Elly yang terindikasi mendapatkan vaksin palsu diminta kehadirannya untuk divaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas.
Sementara itu, sedikitnya 20 anak akan divaksinasi ulang di RS Harapan Bunda dan 20 anak lainnya di RSIA Sayang Bunda.
"[Kegiatan vaksinasi ulang] bertahap, tentu tidak mungkin sekaligus," kata Menteri Kesehatan Nina Moeloek dalam keterangan resmi, Senin (18/7/2016).
Adapun, vaksin yang akan digunakan dalam imunisasi wajib tersebut adalah vaksin pentavalen, yang terdiri dari vaksin DPT (Difteri Pertusis dan Anti Tetanus), HB (Hepatitis B) dan HiB (Haemophilus Influenza Type B). Vaksin tersebut mampu memberikan kekebalan terhadap 5 jenis penyakit.
Kedua, vaksin oral polio vaccine (OPV) yang mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Kedua vaksin tersebut merupakan vaksin yang termasuk ke dalam program nasional imunisasi dasar lengkap milik pemerintah.