Bisnis.com, JAKARTA—Menjadi seorang dengan sejuta aktivitas pasti akan melekat dengan yang namanya keringat. Walau tidak berbau, keringat dapat memunculkan bakteri yang membuat badan khususnya area underarms dapat berbau.
Seorang Dermatologis Independen Indonesia Eddy Karta menjelaskan keringat itu pada umumnya mengandung air dan garam. Keringat dihasilkan oleh dua kelenjar di lapisan kulit, yaitu ekrin dan apokrin.
“Kelenjar ekrin biasanya muncul saat terjadi peningkatan suhu tubuh karena aktivitas fisik atau cuaca panas. Kelenjar tersebut memang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh kita,” terangnya, Jumat (29/7/2016).
Sedangkan kelenjar apokrin, ujarnya, dimana mulai aktif saat memasuki usia pubertas mengandung lemak dan protein, dua zat yang merupakan bahan makanan bagi bakteri. Hasil ekresi bakteri yang mengkonsumsi zat-zat di dalam keringat inilah yang menghasilkan bau badan tersebut.
“Aroma dan jumlah keringat sendiri juga dipengaruhi ras, jenis kelamin, usia juga genetik loh. Begitu juga bau badan juga disebabkan oleh emosional, pakaian yang ketat sehingga sirkulasi udara kurang baik misal pakaian berbahan pollester yang memudahkan pengembangbiakan bakteri,” bebernya.
Dia mengingatkan apabila jumlah bakteri tersebut meningkat maka pemecahan asam lemak pada keringat di permukaan kulit meningkat sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau lebih menyengat lagi.
“Suatu studi menemukan individu yang lebih sering mengkonsumsi daging, bawang dan makanan lain yang berbau tajam akan memiliki keringat berbau yang lebih menyengat,” tutupnya.