Bisnis.com, JAYAPURA - Pemerintah Papua Nugini (PNG) mengundang grup musik legenda "Black Brothers" dari Bumi Cenderawasih guna memeriahkan Hari Kemerdekaan di negara itu pada September 2016.
Gubernur National Capital District (NCD) Port Moresby PNG, Hon Powes Parkop, di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya ingin lebih mempopulerkan grup musik "Black Brothers" di wilayah PNG.
"The legend are returning (legenda akan kembali) dengan kembali konsernya grup 'Black Brothers' khusus di PNG," katanya.
Menurut Powes, pihaknya akan membuat "Black Brothers" menjadi bintang internasional jika bisa konser di PNG sehingga grup legenda ini akan merasa senang dan dapat kembali kemudian hari untuk tampil di Port Moresby.
"Selain Black Brothers, kami juga akan menampilkan hiburan-hiburan dari Jakarta dan tempat lainnya, tapi yakin masyarakat akan lebih bersemangat dengan kehadiran grup legenda Papua," ujarnya.
Sekadar diketahui, Black Brothers sangat terkenal di negara tetangga seperti Papua Nugini dengan musik yang merupakan campuran antara rock, pop, reggae, funk dan etnis Papua.
Beberapa lagu pop mereka juga menjadi hits, seperti "Kisah Seorang Pramuria" yang kemudian di remake oleh band rock Boomerang.
Lagu mereka yang berjudul "Saman Doye" di 2011 masuk kompilasi "Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk" bersama Koes Ploes, Aka, dan lainnya.
Personil "Black Brothers" terdiri dari Hengky MS (lead vocal/guitar), Yochie Pattipeilohy (organ), Benny Betay (bass guitar), David Rumagesang (terompet/rythm), Amry M. Kahar (saxophone) dan Stevie Mambor (drumer).
Grup musik ini melakukan hal yang sangat berani ketika pada 1979 mereka memprotes perlakuan pemerintah Indonesia terhadap Papua.
Musik