Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menjanjikan pemerataan infrastruktur hotel di daerah itu guna meningkatkan kunjungan wisata ke Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, pemerintah setempat mendorong, kabupaten dan kota di daerah itu memfasilitasi investasi sektor perhotelan, mengingat masih timpangnya infrastruktur hotel di tiap daerah.
“Kunjungan wisatawan ke Sumbar, grafiknya terus meningkat. Tetapi, sayangnya banyak daerah belum memiliki hotel yang memadai,” katanya, Rabu (14/9/2016).
Menurutnya, perkembangan investasi sektor perhotelan di daerah itu masih terkonsentrasi di Padang dan Bukittinggi. Padahal, daerah lainnya, seperti Solok Selatan, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar juga potensial dikembangkan.
Dia meminta bupati dan wali kota memfasilitasi infrastruktur penunjang pariwisata terutama kemudahan lahan untuk investasi sektor perhotelan.
“Pemda perlu dorong pertumbuhan perhotelan. Kami [provinsi] akan bantu fasilitasi mendatangkan investor,” katanya.
Menurutnya, jika pemda ingin mendapatkan tambahan PAD yang besar dari sektor pariwisata, maka infrastruktur seperti akses jalan yang memadai, hotel, dan sarana pendukung lainnya harus tersedia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar Maulana Yusran meminta pemerintah memfasilitasi pemerataan pembangunan hotel di daerah itu, dengan membatasi izin untuk daerah yang sudah padat.
“Misal Padang dan Bukittinggi, itu sudah over supply. Perlu dibatasi izinnya, dialihkan ke daerah yang masih kurang, jadi ada pemerataan,” katanya.
Maulana menyebutkan banyak daerah wisata di daerah itu yang kekurangan fasilitas hotel, sehingga menyulitkan pengembangan, karena untuk menginap pengunjung harus kembali ke Padang atau Bukittinggi.
Adapun, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar per Juli 2016 melalui Bandara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur mencapai 4.094 orang, mengalami peningkatan 94,58 persen dibanding Juni yang tercatat sebanyak 2.104 orang.
Kenaikan juga terjadi pada penghunian kamar hotel berbintang di Sumatera Barat pada bulan Juli dengan rata-rata 49,23 persen, sedangkan bulan Juni sebesar 40,23 persen.