Bisnis.com, KAYONG UTARA - Antusiasme turis terhadap perhelatan Sail Selat Karimata (SSK) 2016 di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat terkendala oleh minimnya jumlah penginapan di kecamatan tersebut.
Di seluruh Kecamatan Sukadana hanya terdapat sebuah hotel dan 7 tempat penginapan yang tersedia. Satu-satunya hotel tersebut telah secara khusus disewa penuh (fully booked) untuk tempat bermalam Presiden Joko Widodo bersama paspampres dan staf kepresidenan.
Sementara itu, penginapan-penginapan lain yang jumlahnya tidak sampai 10 tersebut telah disewa jauh-jauh hari oleh berbagai instansi dan panitia acara yang berkepentingan.
Akibat minimnya tempat penginapan di Sukadana dan sekitarnya, warga setempat pun berbondong-bondong mencuri kesempatan mencari penghasilan tambahan dengan cara menyewakan kamar-kamar di rumah mereka sebagai tempat penginapan dadakan ala homestay.
Hal itu untuk mengakomodasi ledakan jumlah pengunjung di kecamatan tersebut. Apalagi, pemerintah telah memprediksi jumlah kunjungan turis di Kayong Utara selama kegiatan SSK 2016 bisa menembus 15.000 orang.
Permasalahannya, kamar-kamar ala homestay milik warga Kecamatan Sukadana tersebut dijajakan dengan harga yang kelewat mahal.
"Rata-rata kamar disewakan Rp600.000/malam, itu tanpa AC, tanpa sarapan, tanpa kamar mandi. Kalau dengan AC harganya Rp1 juta/malam. Penginapan yang biasanya cuma Rp175.000/malam saja tiba-tiba sekarang harganya menjadi lebih dari Rp500.000," tutur Adi, warga Pontianak yang sengaja datang ke Kayong Utara untuk menikmati SSK 2016.
Pengunjung lain dari Sintang, Rahmat, menggambarkan kamar-kamar homestay tersebut tidak memiliki standar fasilitas yang memadai untuk tempat bermalam turis atau tamu di Sukadana.
"Terus terang itu adalah kendala di desa ini. Punya acara sekelas Sail Karimata, tapi tidak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Tempat penginapan saja sangat kurang, padahal sudah tahu bakal ada banyak sekali tamu yang berkunjung," ucapnya.
Lebih lanjut, sikap warga yang sengaja mematok harga mahal bagi para tamu SSK 2016 itu dianggap bisa membuat wisatawan jera untuk berkunjung kembali ke Kayong Utara.
"Ekspektasi pengunjung ke sini kan hendak menikmati pariwisata. Mereka sewa kamar warga. Namun, ternyata mahal sekali dan pelayananannya tidak bagus. Ini akan membuat tamu-tamu kapok datang kembali ke sini," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, sebagian besar tamu dan panitia SSK 2016 terpaksa menyewa kamar warga karena tidak ada pilihan lain. Pasalnya kota terdekat dari Kayong Utara adalah Ketapang. Jaraknya 2-3 jam dari Kayong Utara dan harus ditempuh melalui jalur darat dan jalanan aspal yang sangat bergelombang.
Untuk diketahui, saat ini Pemkab Kayong Utara tengah berusaha mengembangkan potensi wisata ekologi di kabupaten tersebut. Salah satunya adalah wisata bahari dan kuliner.
Rencananya, warga Kayong Utara akan dibekali oleh sejumlah keterampilan hospitality seperti menjadi pemandu wisata atau pelatih dan penyedia jasa olahraga bawah air seperti menyelam atau snorkeling.
"Tapi kalau belum-belum harga kamar saja sudah 'ngepruk' [sengaja dimahalkan untuk mengeruk keuntungan sesaat] saya yakin akan banyak yang kapok ke sini lagi. Menurut saya, kalau warga mau panen untung, jangan seperti ini caranya. Lakukan dengan pelayanan yang lebih baik agar potensi pariwisata di Kayong Utara bisa lebih berkelanjutan," imbuh Rahmat.
Menyambut perhelatan Sail Selat Karimata 2016, Pemkab Kayong Utara telah melakukan beberapa pembenahan fasilitas dan infrastruktur, serta mempercantik Kecamatan Sukadana dengan bersih-bersih dan pengecatan ulang.
Guna menunjang kenyamanan selama kegiatan internasional itu, PT PLN (Persero) juga menyumbang sejumlah genset bertenaga 2 megawatt. Dukungan juga diberikan oleh PT Telkomsel dengan mendirikan puluhan BTS baru untuk memperkuat sinyal selular.
Puncak SSK 2016 akan digelar pada Sabtu (15/10/2016) dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri terkait.