Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong kampanye untuk memerangi obesitas anak rangka hari obesitas sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Oktober.
Lily S. Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, mengatakan untuk tahun ini tema yang diangkat secara global adalah calling for urgent goverment action to end childhood obesity.
Tema ini diangkat untuk mendorong pemerintah dalan mengambil tindakan segera untuk memenuhi komitmen menghentikan prevalensi obesitas 2025. "Pada 2014 terdapat 41 juta anak mengalami berat badan berlebih dan obesitas," ujarnya, Senin (31/10/2016).
Lily menuturkan di Indonesia berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan sebanyak 18,8% anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8% menderita obesitas.
Kondisi ini memprihatinkan karena obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak terutama di aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak juga berisiko menyebabkan berbagai penyakit di masa dewasa.
Lily menjelaskan obesitas anak disebabkan beberapa faktor seperti gaya hidup tidak sehat. Jumlah asupan energi berlebih, kebiasaan mengonsumsi jenis makanan dengan kepadatan energi yang tinggi, jadwal makan tidak teratur, tidak sarapan, kebiasaan mengemil, serta teknik pengolahan makanan turut memicu obesitas.