ilustrasi/Istimewa
Health

Teknologi Implan Koklea Untuk Atasi Gangguan Pendengaran

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 24 Januari 2017 - 17:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Di Indonesia, gangguan pendengaran merupakan masalah kesehatan yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus. Berdasarkan data WHO, 1 dari 1.000 kelahiran bayi di Indonesia mengalami gangguan pendengaran.

Masalah gangguan pendengaran ini sangat menganggu produktifitas dan membuat penderitanya terisolasi dari lingkungan. Pada anak-anak, dampak gangguan pendengaran dapat membatasi masa depannya karena kehilangan kemampuan mendengar dan berbicara sehingga dapat mempengaruhi perkembangannya hingga dewasa.

Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT-KL(K) mengatakan, “Prevalensi kasus gangguan pendengaran di Indonesia di jumpai sebanyak 4,6%, dengan estimasi penderita gangguan pendengaran sebanyak 9,6 juta orang. Indonesia mempunyai kasus gangguan pendengaran yang kedua tertinggi di Asia Tenggara selepas India (630 juta penderita).

Deteksi gangguan pendengaran dinimungkin sangatlah penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mendapatkan solusi terbaik untuk mengatasinya. Koklea merupakan organ pendengaran yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaran dan otak.

Suara ditangkap daun telinga kemudian dikirim ke tulang pendengaran dan bergerak menuju koklea. Operasi koklea atau rumah siput merupakan tindakan menanam elektroda untuk organ pendengaran yang berisi saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam. Elektroda inilah yang yang menggantikan fungsi koklea sebagai organ pendengaran. Operasi ini diperuntukkan bagi penderita tunarungu yang tidak tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar biasa. Dengan demikian, Implan koklea dapat memperbaiki bagian telinga bagian dalam secara maksimal sehingga memungkinkan pasien mampu mendengar dengan baik.

Staf Departemen Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) Bedah Kepala Leher RSCM - FKUI, dr. Harim Priyono, SpTHT-KL(K) menambahkan, dampak yang ditimbulkan akibat gangguan pendengaran cukup luas dan berat jika tidak ditangani dengan tepat, yaitu mengganggu perkembangan kognitif, psikologi dan sosial.

"Untuk itu, kesadaran mengenai dampak gangguan pendengaran sangatlah penting untuk terus ditingkatkan agar masyarakat di Indonesia mengetahui solusi yang tepat untuk penanganan masalah gangguan pendengaran.” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Harim Priyono, SpTHT-KL(K) menjelaskan, implantasi koklea telah menjadi prosedur yang sering dilakukan di Indonesia. Di RSCM Kencana, pada periode 2009 hingga 2016 telah menangani operasi implan koklea untuk 80 pasien.

Konsep layanan implantasi koklea di RSCM Kencana merupakan suatu kerja tim serta dengan alur tatalaksana yang melibatkan multidisiplin ilmu medis dan non-medis diataranya Spesialis neurologi anak, Spesialis neurologi (pasien dewasa), Spesialis penyakit dalam (pasien dewasa), Spesialis radiologi, Spesialis anestesi, Spesialis tumbuh kembang anak, Farmasis Klinik dan Spesialis psikiatri anak (psikolog).

Selain itu, agar implantasi berjalan dengan lancar juga diperlukan penyesuaian pengaturan dan kualitas suara sebagai tindak lanjut pasca operasi. Di bulan-bulan setelah operasi implantasi, beberapa sesi penyesuaian akan diminta untuk secara bertahap meningkatkan kualitas informasi suara.”

Country Manager Cochlear untuk Indonesia, Vietnam dan Filipina, Bambang Nur Indrawan menjelaskan, Cochlear Indonesia sebagai bagian dari Cochlear Ltd yang merupakan perusahaan implan pertama & terbesar di dunia, sejak 2007 telah bekerjasama dengan Kasoem Hearing & Speech Centre untuk menyediakan solusi gangguan pendengaran komprehensif terutama melalui teknologi implan koklea bagi masyarakat Indonesia. Inovasi teknologi implan koklea memberikan kesempatan dan solusi bagi masyarakat Indonesia untuk mengurangi dampak dari gangguan pendengaran.

“Dengan teknologi dan inovasi implan koklea yang kami miliki, diharapkan dapat memberikan harapan baru kepada generasi muda yang memiliki gangguan pendengaran untuk menempuh pendidikan di sekolah umum, meraih cita-cita yang mereka inginkan, tanpa ada batasan dan keterbatasan yang mereka miliki. Jangan biarkan gangguan pendengaran menghambat anak-anak terhubung dengan lingkungan sosialnya. Konsultasikan dengan ahli kesehatan pendengaran mengenai implan koklea untuk solusi pendengaran yang tepat,” tutup Bambang Nur Indrawan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro