Assorted skewer plate/Antara
Kuliner

Mencicipi Makanan Lebanon di Bali

Newswire
Selasa, 7 Maret 2017 - 10:24
Bagikan

60 Persen Dalam Negeri

 

Meskipun mengusung konsep restoran Timur Tengah, lengkap dengan desain interior dan perabot seperti bantal duduk serta kelambu, ternyata tidak semua bahan yang digunakan dalam pengolahan makanan harus diimpor.

Mulai dari bahan utama seperti daging, minyak, margarin, hingga sayuran 60 persen menggunakan produksi dalam negeri. Untuk bumbu dan kacang-kacangan, Ziad mengaku harus mengimpor dari negaranya untuk menjaga autensititas rasa hidangan Lebanon.

"Karena saya muslim dan restoran ini mempromosikan kuliner halal, kami memastikan semua bahan makanan yang diolah telah memiliki sertifikat halal. Bahkan, saya punya pemasok khusus daging untuk menjamin kehalalan daging yang saya masak," ungkap Ziad.

Juru masak yang berpengalaman lebih dari 20 tahun itu mengatakan, bahwa pengunjung restorannya cukup beragam, tidak hanya turis Timur Tengah tetapi juga dari Australia, Eropa, dan wisatawan lokal Indonesia.

Saat musim liburan, Layali yang dalam bahasa Lebanon berarti malam, bisa dikunjungi hingga 80-100 orang per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro