Bisnis.com, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia, orang dewasa juga perlu mengetahui pentingnya vaksinasi, tidak hanya untuk anak-anak.
Pekan Imunisasi Dunia dimulai oleh WHO 11 tahun yang lalu, bertujuan untuk menyoroti tindakan bersama yang diperlukan untuk mempromosikan penggunaan vaksin demi melindungi semua orang dari segala usia terhadap penyakit.
Masyarakat Indonesia, termasuk untuk orang dewasa, perlu menyadari pentingnya vaksinasi. Pasalnya, Indonesia saat ini merupakan negara terpadat ke-4 di dunia dengan tingkat angka kelahiran mencapai 4,6 juta dan populasi 50 tahun ke atas yang terus meningkat, sekitar 60 juta. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah di tahun-tahun mendatang.
Melihat demografi ini, Indonesia berada pada titik kritis terkait pengelolaan kesehatan masyarakat untuk mengoptimalkan produktivitas penduduknya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 140.000 orang meninggal akibat campak pada 2018 dengan sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
WHO juga memperkirakan 24,1 juta kasus pertusis (batuk rejan) pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia pada 2014, sebagian besar kematian (53%)5 terjadi pada bayi di bawah usia satu tahun.
Dengan meningkatnya kasus penyakit kronis di antara kelompok usia yang lebih muda belakangan ini, juga memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan dan sosial ekonomi negara.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan, untuk mengatasi tantangan-tantangan ini diperlukan perubahan paradigma dari yang berbasis pengobatan menjadi pencegahan.
Salah satu caranya adalah dengan memperluas manfaat vaksinasi untuk melindungi diri terhadap penyakit menular dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut.
"Diharapkan, melalui vaksinasi lengkap, generasi muda dan lansia dapat hidup sehat dan aktif, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian dengan memperpanjang produktivitas dan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan," ujarnya dalam perayaan Pekan Imunisasi Dunia 2024, Indonesia Vaccine Forum 2024 yang digelar oleh GSK Indonesia dan Kementerian kesehatan.
Tak hanya untuk bayi dan anak-anak, vaksin juga penting untuk diberikan kepada orang dewasa.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan beberapa rekomendasi vaksin yang bisa didapatkan oleh orang dewasa, berikut ini:
1. Vaksin Pneumokokus PCV-13, untuk usia mulai dari 19 tahun
2. Vaksin Pneumokokal PPV-23, untuk usia mulai dari 50 tahun
3. Vaksin Meningitis Meningokokus, wajib untuk jamaah haji dan sangat dianjurkan untuk jamaah umrah
4. Vaksin Dengue, diberikan untuk usia 19-45 tahun
5. Vaksin Polio (IPV), wajib diberikan untuk jamaah haji dari wilayah tertentu sebanyak 1 dosis
6. Vaksin Influenza, quadrivalent/trivalent 1 dosis setiap tahun mulai dari usia 19 tahun
7. Vaksin Tetanus, Difteri, Pertusis, 1 dosis setiap 10 tahun
8. Vaksin Varisela (cacar), 2 dosis mulai dari usia 19 tahun
9. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV), untuk perempuan sebanyak 3 dosis dengan jeda 2-6 bulan setiap dosis
10. Vaksin Zoster, 1 dosis untuk usia 50 tahun ke atas
11. Vaksin Campak, 1-2 dosis dengan jeda 28 hari untuk usia 19-45 tahun
12. Vaksin Hepatitis A, 2 dosis dengan jeda 6-12 bulan
13. Vaksin Hepatitis B, 3 dosis dengan jeda 1 dan 6 bulan
14. Vaksin Demam Tifoid, 1 dosis per 3 tahun
15. Vaksin Yellow Fever, khusus untuk kunjungan ke negara tertentu, 1 dosis untuk 10 tahun
16. Vaksin Rabies, diberikan pasca gigitan hewan rabies sebanyak 4 dosis dengan jeda 7-21 hari
17. Vaksin Covid-19, 1 atau 2 dosis.
Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI Samsuridjal Djauzi mengatakan, vaksin dewasa hanya diberikan untuk melengkapi vaksin yang belum lengkap saat anak-anak.
"Kalau belum lengkap bisa dilengkapi, kalau sudah tapi lupa apa saja boleh juga vaksin lagi. Beberapa vaksin juga perlu diulang setahun sekali seperti influenza atau beberapa lainnya 10 tahun sekali. Kalau sudah lengkap tidak perlu lagi," kata Prof. Samsuridjal.
Kemudian, untuk vaksin HPV bagi wanita, apabila sudah mendapatkan vaksin saat di kelas 5 atau 6 di sekolah, vaksinasi tidak perlu diulang.