Bisnis.com, JAKARTA -- Tanggung jawab di rumah dan di kantor menjadi tantangan tersendiri bagi seorang wanita. Akibatnya, wanita lebih rentan mengalami stres. Parahnya, stres ini menjadi salah satu penyebab aksi bunuh diri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, sekitar 49% wanita yang disurvei, mengatakan stres mereka telah meningkat dalam lima tahun terakhir dibandingkan empat dari sepuluh atau 439% pria.
Begitu juga yang dialami ibu yang tinggal di daerah. Stres yang dialami biasanya dipicu masalah ekonomi dan sifat konsumtif.
Urusan domestik rumah tangga, tuntutan anak di sekolah, kehidupan sosial, jalanan macet hingga masalah kantor menjadi penyebab para ibu mengalami stres.
"Stres yang tidak terkelola dan tertangani dengan baik akan menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan mental," ujar Endang Mariani Rahayu, Pengamat Psikologi Sosial & Budaya dari Universitas Indonesia.
Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) 2016, kasus bunuh diri di dunia telah mencapai 3,71 per 100.000 penduduk. Adapun rata-rata regional mencapai 17,1 per 100.000 penduduk.
Untuk itu, perlu ada intervensi untuk merilis stres yang dialami para ibu. Misalnya dengan meluangkan waktu melakukan hal-hal yang disukai atau biasa disebut dengan me time. Misalkan membaca, mendengarkan musik dan lainnya, tergantung dengan masing-masing pribadi.
Namun, sebenarnya dibandingkan laki-laki, wanita lebih resisten terhadap stres. Hal itu terlihat dari data yang didapat bahwa aksi bunuh diri lebih banyak dilakukan laki-laki.