Restoran Dapur Solo/Istimewa
Kuliner

Meracik Obat Kangen di Dapur Solo Jakarta

Wike Dita Herlinda
Minggu, 2 April 2017 - 16:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Selama ratusan tahun, DKI Jakarta telah menjadi jujugan favorit para perantau dari Jawa Tengah, tak terkecuali warga Kota Solo.

Mereka datang ke Ibu Kota, mencari peruntungan, menetap, dan lama-kelamaan menjadi bagian permanen dari megapolitan ini. Sibuknya kehidupan di Jakarta kerap kali membuat para perantau itu tak sempat pulang kampung. Padahal, banyak dari mereka yang mengaku rindu dengan masakan rumahan dan tradisional khas Solo.

Belajar dari fenomena itulah, Swan Kumarga mencoba meracik ‘obat kangen’ bagi mereka yang rindu akan kenikmatan kuliner otentik Solo, yang membuat penyantapnya merasa seperti di rumah.Sejak 1988, Swan mendirikan restoran Dapur Solo di Jakarta.

Meracik Obat Kangen di Dapur Solo Jakarta

Sesuai namanya, rumah makan yang kini telah memiliki 15 cabang di DKI itu khusus menyajikan menu-menu asli Solo; mulai dari hidangan pembuka, makanan utama, kudapan pencuci mulut, hingga minuman.

Swan memulai usahanya pada dekade 1980-an di sebuah garasi di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Saat itu, dia menjual masakan rumahan khas Surakarta; seperti gado-gado, nasi langgi, dan rujak Solo. Hingga saat ini, menu-menu tersebut masih dipertahankan.

“Restoran saya ini didedikasikan untuk orang-orang yang rindu akan masakan Solo. Itulah mengapa kami menyajikan menu-menu Solo dengan rasa otentik dan harga terjangkau, supaya orang merasa seperti makan di rumah,” jelasnya.

Meracik Obat Kangen di Dapur Solo Jakarta

Untuk menambah aura homey di restorannya, Swan sengaja menghadirkan desain etnik minimalis. Meski unsur modern adalah nafas utama dari desain interiornya, dia tetap memasukkan sentuhan Jawa melalui penggunaan ornamen berbalut batik dan berbahan kayu.

Dari segi menu, Swan mengaku setiap sajian yang ada di restorannya adalah andalan. Namun, menu yang wajib dicoba adalah selat solo, nasi liwet, nasi langgi, dan asem-asem iga. Masing-masing dihidangkan dengan cita rasa otentik yang mudah diterima lidah.

Selat solo, misalnya, disajikan dengan menggunakan potongan daging sapi utuh nan empuk dan gurih yang menyerupai empal. Pelengkapnya adalah sayuran dengan kuah cokelat cair dan sedikit percikan rasa asam segar dari kombinasi acar bawang.

Meracik Obat Kangen di Dapur Solo Jakarta

Gaya penyajiannya berbeda dengan kebanyakan selat solo ‘ala-ala’ yang dijual di berbagai restoran di Jakarta. Kebanyakan dihidangkan dalam bentuk daging cincang padat mirip bistik rolade dan saus agak kental yang rasanya lebih mirip brown gravy ketimbang kuah selat Solo.

Tidak hanya menghadirkan makanan utama yang bercita rasa otentik, Dapur Solo menyuguhkan berbagai kudapan ringan manis yang asyik disantap sambil mengobrol dan meneguk minuman hangat. Misalnya saja, serabi solo, combro dan misro, serta bubur Jawa.

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro