Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari 70% pasien kanker di Indonesia meninggal.
Hal ini berdasarkan studi Asean Cost in Oncology (Action) yang dilakukan George Institute for Global Health untuk menganalisis beban finansial yang disebabkan penyakit kanker di 8 negara di Asia.
Menurut Ketua Panitia “The Role Internist in Cancer Management (Roicam) ke-5 yang berlangsung 6-9 April di Jakarta, Dr Cosphiadi Irawan SPPD-KHOM, Kamis (6/4/2017), di Indonesia lebih dari 70% pasien kanker di Indonesia mengalami kematian atau kesulitan keuangan pada tahun pertama setelah didiagnosis.
Dikatakan, di level makro beban finansial juga dirasakan pemerintah. Kementerian Kesehatan, katanya, mencatat tren peningkatan kasus kanker baru dengan meningkatnya jumlah kasus yang ditangani dan pembiayaannya ditanggung BPJS Kesehatan.
Pada tahun 2014, misalnya, BPJS Kesehatan mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk pengobatan kanker. Jumlah ini meningkat menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2015.
“BPJS Kesehatan memang membantu, meski belum semua obat dan terapi kanker ditanggung. Dari sisi keluarga pasien, selain mengeluarkan biaya juga mengalami penurunan produktivitas,” tambah Cosphiadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel