Viral Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi Bungsu, Ini Risiko dan Proseduralnya
Health

Viral Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi Bungsu, Ini Risiko dan Proseduralnya

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 7 Mei 2024 - 19:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di media sosial tengah viral video yang menyebarkan informasi jika seorang perempuan meninggal dunia usai cabut gigi bungsu.

Informasi itu disampaikan oleh sang suami dengan akun tiktok @davin.a.s.

Dalam video tersebut dia bercerita jika awalnya hanya akan konsultasi ke dokter gigi umum, kemudian dianjurkan untuk mencabut setelah melihat hasil ronsen. Dirinya tidak mengetahui jika cabut gigi bungsu harus dilakukan oleh dokter bedah mulut.

Dalam unggahan videonya dia memperlihatkan kondisi istrinya yang terbaring di rumah sakit dengan bantuan selang medis.

Lantas apa sebenarnya bahayanya dan risiko cabut gigi bungsu?

Dilansir dari herminahospital, gigi bungsu merupakan salah satu gigi yang kerap menimbulkan masalah di masa pertumbuhannya. 

Gigi bungsu sering juga disebut sebagai gigi geraham ketiga pada umumnya tumbuh ketika berusia 17-25 tahun. Seringkali tidak ada ruang yang cukup untuk tempat gigi bungsu tumbuh karena saja rahang sudah dipenuhi oleh gigi-gigi lain yang berjumlah 28.

Gangguan pertumbuhan pada gigi bungsu ini disebabkan olah kurangnya ruangan untuk pertumbuhan gigi tersebut.

Pertumbuhannya bisa hanya setengah, atau bahkan sebagian kecil saja yang muncul di atas gusi. Akibatnya, daerah sekitarnya akan terancam mengalami kelainan dan kerusakan juga yang sangat tidak nyaman dan tidak baik bagi kesehatan.

Jika gigi bungsu tumbuh normal dan tanpa gangguan, maka tidak perlu dilakukan operasi gigi bungsu. Pada kondisi ini, gigi bungsu dapat dibersihkan dan tidak mengganggu kebersihan gigi lainnya. 

Masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh gigi geraham bungsu yang mengalami gangguan pertumbuhan dapat menjalar dan menyebabkan nyeri bahkan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang terjadi tidak hanya di dalam mulut, namun juga bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh, sehingga sebaiknya dicabut.

Beberapa tanda gigi bungsu perlu di cabut, antara lain:

  • Timbulnya rasa sakit yang mengganggu
  • Infeksi, seperti infeksi perikoronitis yaitu infeksi pada gigi bungsu akibat terjebaknya sisa makanan, plak, dan kotoran lainnya di antara gusi dan gigi. Penyebab gigi bungsu infeksi karena sisa makanan di daerah gigi bungsu tidak dapat dibersihkan. Hal itu menyebabkan infeksi akan berulang
  • Kerusakan gigi sebelahnya
  • Kista
  • Penyakit atau peradangan pada gusi

Apabila gigi bungsu menimbulkan masalah atau gangguan maka memerlukan pemeriksaan menggunakan X-Ray untuk memastikan bagian gigi yang masih berada di dalam tulang dan yang tertutup gusi.

Selain itu jika mengalami sakit kepala setengah, Kaku kuduk rasa tidak nyaman di daerah leher dan pundak bisa dikonsultasikan ke dokter Spesialis Bedah Mulut.

Di samping itu, pemeriksaan ini juga turut memastikan mengenai bagaimana posisi akarnya, apakah ada kelainan seperti kista, dan apakah akar gigi berada pada daerah penting seperti pada akar gigi bungsu rahang bawah yang terkadang masuk ke dalam sinus.

Pertimbangan untuk melakukan pencabutan gigi dan pembedahan gigi merupakan tindakan yang wajar. Gigi yang telah mengalami kerusakan maupun kista serta tumor yang disebabkan oleh gigi, harus segera dicabut atau dibedah.

Pencabutan gigi dan pembedahan gigi pada umumnya tidak menyebabkan kematian.

Dilansir dari damorelaw, kemungkinan kematian akibat pencabutan gigi bungsu sangat rendah. Penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health mengenai angka kematian akibat Anestesi Gigi, yang meneliti lebih dari 20 penelitian sejak tahun 1955 dan seterusnya, melaporkan 218 kematian dalam 71.435.282 prosedur perawatan gigi, angka kematian sebesar 1 dalam 327.684, atau 3 per juta. Risiko umum pencabutan gigi bungsu adalah infeksi, kerusakan saraf, dan soket kering.

Sepuluh juta gigi bungsu dicabut di AS setiap tahunnya. Meskipun pencabutan gigi bungsu tidak diragukan lagi diperlukan bagi sebagian orang, banyak ahli bedah mulut menganjurkan pencabutan gigi geraham ketiga untuk mencegah potensi infeksi atau kerusakan gigi di masa depan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 12% impaksi gigi bungsu menyebabkan infeksi atau kerusakan pada gigi yang berdekatan. Sebagai perbandingan, sekitar 1 dari 15 orang akan terkena radang usus buntu namun tidak ada asosiasi medis yang merekomendasikan operasi usus buntu sebagai tindakan pencegahan.

Dilansir dari dentaloffie kematian disebabkan oleh pencabutan gigi biasanya dikarenakan

  • Gigi atau daerah sekitar gigi tersebut yang telah terinfeksi lama
  • Pembengkakan pada gusi, wajah, dan muka
  • Keadaan umum pasien yang tidak seharusnya dilakukan pencabutan
  • Pasien dengan alergi obat lokal anastesi ketika diberikan oleh dokter

Pembedahan gigi dan pencabutan gigi yang banyak juga tidak akan menyebabkan kematian.

Selama keadaan umum pasien baik, sangat memungkinkan untuk dilakukan pencabutan dan pembedahan gigi dalam jumlah banyak.

  1. Pemeriksaan sebelum melakukan pencabutan gigi
  • Dokter gigi maupun dokter gigi spesialis yang berpengalaman akan menanyakan kondisi dan riwayat keadaan umum pasien (jantung, diabetes, asma,alergi dsb)
  • Pemeriksaan keadaan umum sebelum dilakukan tindakan pencabutan, pembedahan, dsb
  • Pemeriksaan adanya keadaan kelenjar getah bening, pembengkakan adanya sekitaran rahang dan wajah, dsb
  • Pemilihan klinik yang bersih dan steril dengan mempertanyakan standar dari klinik gigi tersebut
  • Mengunjungi dokter gigi yang lebih berpengalaman
     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro