Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Kabupaten Morotai bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata menggelar kegiatan promosi wisata Morotai melalui Calender of Events Wonderful Morotai Island Ferstival (CoE WMIF) 2017.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kegiatan tersebut akan dilangsungkan selama enam bulan yaitu sejak Mei 2017 hingga Oktober 2017. “Tujuan kegiatan ini ialah untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Morotai, Maluku Utara,” kata Arief dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (22/4/2017).
Menurutnya, ajang promosi wisata itu perlu dilakukan lantaran Morotai masih lemah dari tiga aspek yaitu amenitas, aksesibilitas dan atraksi (3A). Oleh sebab itu, pada ajang yang digelar, terdapat enam kegiatan unggulan yang ditampillkan, dan seluruh kegiatan itu bertumpu pada daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan manusia.
Dia mengungkapkan, saat ini destinasi Morotai belum bisa maksimal menjaring wisman. Akan tetapi, pada tahun ini, Morotai ditargetkan bisa mendatangkan 11.000 wisman. Pulau Morotai telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu di antara 10 destinasi prioritas atau sebagai “Bali Baru”.
“Pembangunan di Morotai terus berjalan, apabila bandaranya sudah bisa dilandasi pesawat besar, kunjungan wisman akan naik drastis. Kita lihat contoh Bandara Silangit untuk Danau Toba, begitu ditetapkan jadi bandara internasional, kunjungan wismannya melesat naik,” ucapnya.
Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Natsir Thaib mengatakan Pemerintah Kabupaten Morotai menetapkan ajang Wonderful Morotai Island Festival atau Festival Pesona Morotai sebagai kegiatan tahunan yang telah diluncurkan Menpar Arif Yahya pada Juni tahun lalu.
“Aksesibilitas dan fasilitas publik terus dibangun pemerintah untuk menghidupkan Morotai sebagai destinasi kelas dunia. Morotai Island Festival 2017 merupakan satu upaya mendorong percepatan pembangunan destinasi pariwisata di kawasan timur Indonesia, khususnya di Malut,” ujar Natsir.
WMIF 2017 dimeriahkan enam event unggulan. Pertama, lomba foto bawah laut (underwater) yang berlangsung di Perairan Morotai Selatan pada 15-19 Mei 2017. Event ini dimaksudkan untuk menjaga serta melindungi terumbu karang dan biota laut lainnya, sekaligus mengeksplorasi sisa-sisa peninggalan peralatan Perang Dunia II yang ada sekitar perairan Morotai. Ditargetkan event ini akan dikunjungi 25 wisman dan 100 wisnus.
Kedua, Festival Pante yang dikemas dalam beberapa kegiatan di antaranya Lomba Timba Laor, Lomba Renang, Lomba Perahu Hias, Lomba Katinting, dan Lomba Renang Tradisional yang akan berlangsung di Morotasi Selatan pada 3-6 Mei 2017. Target kegiatan ini sebanyak 20 wisman dan 80 wisnus.
Ketiga, festival musik dan tari tradisional yang dikemas dalam beberapa kegiatan lomba musik, Yangere, Musik Bambu Tada (Hitadi), Lomba Masamper, Lomba Tarian Tide-Tide, dan Lomba Tarian Cakaleleber. Kegiatan berlangsung di Morotai Selatan pada 8-12 Agustus 2017.
Keempat, Fishing Morotai sebagai lomba mancing berskala internasional yang berlangsung di perairan Morotai pada 25-27 Agustus 2017. Targetnya diikuti 25 wisman dan 100 wisnus.
Kelima, Festival Pesona Kirab Nusantara Morotai dalam rangka memperingati HUT RI berlangsung di Morotai Selatan pada 14-15 Agustus 2017. Targetnya 20 wisman dan 80 wisnus.
Keenam, Morotai Beach Run, kegiatan marathon yang diikuti peserta dari dalam negeri dan mancanegara yang berlangsung di Morotai Utara pada 26-27 Oktober 2017. Target pengunjung 25 wisman dan 100 wisnus.