Bisnis.com, JAKARTA - Philips Indonesia menaruh perhatian serius terhadap peningkatan kualitas hidup bagi kalangan lanjut usia (lansia) yakni penduduk yang berusiadi atas 60 tahun di Tanah Air, sejalan dengan semakin bertambahnya populasi lansia dan Indonesia termasuk salah satu dari lima negara dengan populasi menua tertinggi di dunia.
Berdasarkan data sensus BPS, pada tahun 2010 jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta atau 7,6% dari total populasi, kemudian meningkat menjadi 20,24 juta (8,03%) pada 2014 dan pada 2025 diprediksi meningkat lagi menjadi 36 juta.
"Kami ingin bersama-sama pemerintah membantu memberikan solusi kepada para lansia untuk bisa menikmati masa tuanya dengan hidup sehat dan menyenangkan. Philips sudah berevolusi menuju perusahaan kesehatan dan kesejahteraan digital, memberdayakan masyarakat untuk hidup lebih sehat di rentang sehat yakni dimulai dari hidup sehat, pencegahan, diagnosa, penanganan hingga perawatan di rumah," kata Tjutya Arumsari, Marketing Lead, Health System Philips Indonesia, Sabtu (20/5/2017).
Tema hidup sehat dan menyenangkan di fase lansia tersebut diangkat Philips Indonesia dalam sesi Thought Leadership Forum bertemakan "Bagaimana Hidup Sehat dan Menyenangkan di Masa Tua" di D'LAB Building Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 19 Mei 2017, sebagai rangkaian memperingati Hari Lansia yang jatuh pada 29 Mei mendatang.
Tampil sebagai pembicara pada sesi diskusi tersebut yakni dokter spesialis geriatri RSCM Kencana, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM dan R. Wibowo Wirjodiprodjo, lansia berusia 88 tahun yang tetap sehat dan menikmati masa tuanya.
Tjutya menjelaskan sejumlah penyakit degeneratif yakni penyakit yang disebabkan oleh penurunan fungsi organ dan sel, membayangi kehidupan lansia seperti diabetes, stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan penyakit-penyakit tersebut mempengaruhi kualitas hidup para lansia.
Melalui sektor health system, paparnya, Philips terpanggil membantu mengelola dan mengobat penyakit kronis dengan lebih baik, untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam perawatan sejak dari rumah sakit hingga kembali ke rumah dan terapi intervensi dipandu citra (image-guided interventional therapies), mulai dari diagnosa hingga perawatan di rumah, yang menghubungkan dan memberdayakan pasien, keluarga, teman dan penyedia layanan.
"Tujuan kami adalah meningkatkan kehidupan 3 miliar penduduk di dunia setiap tahunnya pada 2025 dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat melalui layanan kesehatan yang lebih terkoneksi sepanjang rentang sehat," ujarnya.
Dokter spesialis geriatri Siti Setiati (kanan) dan R.Wibowo Wirjojiprodjo (kiri)/foto-Yusran Yunus
Upaya Pencegahan
Siti Setiadi mengatakan gaya hidup sehat dan nutrisi yang tepat akan sangat membantu mencegah penyakit degeneratif. Dia memberikan 5 tips kunci hidup sehat tersebut.
Pertama, nutrisi seimbang. Menurut dia, cara untuk mendapatkan nutrisi seimbang adalah mengkonsumsi karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan air yang mencukupi.
"Dengan cara ini, Insya Allah dapat mencegah tubuh mendapatkan terlalu banyak garam, gula dan lemak".
Kedua, jauhi merokok baik aktif maupun pasif. "Merokok adalah salah satu risiko penyakit jantung koroner".
Ketiga, kendalikan stres. Mengendalikan tingkat stres sangat penting untuk tidak memberi tekanan pada tubuh.
Keempat, tekanan darah. Siti mengemukakan hipertensi merupakan salah satu faktor risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. "Memeriksakan tekanan darah secara rutin dapat mengurangi risiko hipertensi," katanya.
Kelima, olahraga. Di tengah kesibukan rutinitas sehari-hari, Siti mengingatkan untuk tidak melupakan berolahraga yang cukup. "Meskipun itu hanya jalan setiap pagi, kita harus olahraga setiap hari. Orang-orang dengan kehidupan sedentari yakni terlalu banyak duduk di depan computer atau gawai, memiliki tendensi kurang sehat," tuturnya.
Sementara R.wibowo Wirjodiprodjo memberikan tips sederhana sehingga tetap sehat bugar meski sudah lansia. "Tidak banyak yang saya lakukan, hanya melakukan 5 hal yakni Sabar, Syukur, Sport, Santai, Spritual. Kalau soal makanan, saya lebih senang mengkonsumsi ikan," ujarnya.