Bisnis.com, MATARAM -- Memasuki triwulan II/2017 tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Nusa Tenggara Barat (NTB) menurun dibanding akhir April 2017.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik NTB tercatat pada Mei 2017 TPK hotel berbintang sebesar 50,83% atau turun 0,86 poin dari April 2017 yang tercatat 51,69%.
Kendati demikian, rata-rata lama menginap tamu hotel bintang pada periode Mei 2017 justru mengalami kenaikan sebesar 0,06 hari menjadi 2,24 hari. Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan.
"Tiap bulan kami mengadakan sensus terhadap seluruh hotel bintang. Saat ini jumlahnya 62 hotel. Sedangkan untuk hotel non bintang, dari 700 hotel, kami dapat sampel sekitar 190 hotel," ujar Kepala BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih di Mataram, Selasa (4/7/2017).
Berdasarkan kelas hotel, TPK tertinggi dicapai oleh hotel bintang 5 yaitu sebesar 65,71%, kemudian diikuti oleh hotel bintang 4 sebesar 56,55%. Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 dengan TPK hanya sebesar 24,78%.
Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada Mei 2017 tercatat 80.846 orang yang terdiri dari 66.413 orang tamu dalam negeri atau sebesar 82,15% dan 14.433 orang tamu luar negeri atau sebesar 17,85%. Hotel bintang 3 dan 4 merupakan pilihan sebagian besar tamu asing yang menginap, sedangkan tamu dalam negeri sebagian besar memilih menginap di hotel bintang 3.
Sebelumnya, General Manager Hotel Santika Mataram Reza Bovier pernah mengatakan, okupansi di hotel Santika dari Januari hingga Juni 2017 ini baru berasa di angka 65%. Padahal, tahun sebelumnya di periode yang sama, tingkat hunian hotel sudah mencapai 75%.
"Enam bulan sampai akhir tahun optimistis ada peningkatan, tetapi belum bisa mencapai target," ujar Reza.
Hotel Santika Mataram termasuk dalam Asosiasi Hotel Mataram yang memang lebih banyak mengandalkan MICE lantaran letaknya yang berada di pusat kota. Reza menambahkan, tahun ini pihaknya telah memasang target yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun, nampaknya target tersebut cukup sulit untuk direalisasikan.