Bisnis.com, JAKARTA – Angka balita stunting alias kurang gizi mengalami penurunan sejalan dengan fokus kegiatan Kementerian Kesehatan pada kasus tersebut selama dua tahun ini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka balita stunting berhasil diturunkan dari 29,0% pada 2015 menjadi 27,5% pada 2016. Hal ini, menurut Menkes Nila Moeloek, sebagai dampak dari upaya pemenuhan gizi yang telah dilakukan pemerintah.
“Salah satunya dengan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hami dan balita,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (28/8/2017).
Untuk pemenuhan gizi pada balita kurus, Kemenkes telah mendistribusikan 2.014,1 ton PMT kepada 186.481 balita pada 2015. Tahun lalu, distribusi PMT naik menjadi 5.554,7 ton untuk 514.320 balita. Sementara itu, progres hingga semester I/2017, sebanyak 2.225,1 ton telah didistribusikan untuk 206.033 balita di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk ibu yang sedang mengandung, pada 2015, pemerintah telah mendistribusikam 1.706,5 ton PMT bagi 164.954 ibu hamil. Sebanyak 4.952,2 ton untuk 550.248 ibu hamil telah disalurkan pada tahun lalu. Pada semester I/2017, ada 1.424 ton untuk 158.233 ibu hami.
“Selain untuk balita, kami juga memperhatikan kesehatan bagi sang Ibu yang sedang mengandung. Karena didalam kandungannya ada generasi emas yang akan membagun negeri,” imbuh Menkes.