Bisnis.com, JAKARTA – Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) memandang perlu untuk dilakukan standarisasi terhadap profesi corporate secretary (corsec). Hal itu tak lepas dari beragamnya kualitas dan standar corsec saat ini.
“Saat ini ICSA baru masuk ke tahapan sosialisasi dan pelathian dasar corsec,” ujar Ketua Umum Indonesian Corporate Secretary Association (ISCA) Hardijanto Saroso kepada awak media di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Dia mengatakan, pihaknya sejauh ini telah mengadakan pelatihan gratis rutin sebulan sekali bagi anggota, bekerjasama dengan OJK dan IDX. Pelatihan ini, imbuhnya, banyak membahas aturan-aturan pasar modal yang dikeluarkan oleh kedua lembaga tersebut. Setahun dua kali, ICSA juga mengadakan pelatihan berbayar mengenai corsec sebagai corporat governance officer.
“Tahapan selanjutnya kami akan menerbitkan buku panduan corsec. Buku ini sedang dalam tahap penyeleasaian akhir.”
Dengan pbuku panduan corsec resmi dari ICSA, Hardijanto mengatakan diharapkan semua perusahaan bisa merujuk kepanduan tersebut untuk mendapatkan peran dan fungsi corsec yang sesuai dengan standar internasional.
“Tahapan akhir, baru kami masuk ke sertifikasi corsec,” ujarnya.
Hardijanto menambahkan sertifikasi ini bukan dimaksudkan untuk menambah birokrasi atau menyulitkan seseorang menjadi corsec. Melainkan, untuk memastikan bahwa seorang corsec memahami tugas dan tanggungjawabnya secara menyeluruh.
Berhubungan dengan pemangku kepentingan, lanjutnya, bukan merupakan tugas sederhana yang harus dilakukan oleh corsec. Perlu penguasaan hard skill berupa pengetahuan atas keuangan, hukum dan aturan. Tetapi yang terpenting adalah soft skill yaitu menguasai komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan agar kebijakan-kebijakan perusahaan dapat diputuskan dan dijalankan secara efektif dan efisien sesuai dengan aturan yang berlaku.