KPI minta lembaga penyiaran melakukan perubahan yang fundamental atas konsep program infotainment. Berita resepsi pernikahan artis tidak diikutsertakan dalam Anugerah KPI 2017. Pernikahan Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran/Instagram @noradanish
Entertainment

KPI Nilai Kualitas Porgram Infotainment Di Bawah Standard

Nurudin Abdullah
Senin, 30 Oktober 2017 - 21:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak memasukkan program infotainment dalam acara televisi yang mendapatkan apresiasi Anugerah KPI 2017 karena kualitasnya masih di bawah standar.

Ketua Panitia Anugerah KPI 2017, Nuning Rodiyah, mengatakan Anugerah KPI diberikan kepada lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah menghadirkan program-program siaran berkualitas di tengah masyarakat.

“Pada penyelenggaraan Anugerah KPI 2017 kali ini, KPI tidak lagi mengikutsertakan program infotainment untuk mendapatkan apresiasi tersebut,” katanya dalam situs resmi KPI, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, KPI menetapkan 19 program acara televisi dan radio yang dinominasikan untuk terpilih menjadi penerima penghargaan Anugerah KPI 2017, kecuali program infortainment.

Penetapan itu, lanjutnya, didasarkan atas hasil Survey Indeks Kualitas Program Siaran Televisi yang diselenggarakan KPI dalam 3 tahun terakhir ini, bahwa infotainment masih di bawah standard program berkualitas yang ditetapkan KPI.

Dia menjelaskan KPI mengharapkan lembaga penyiaran dapat melakukan perubahan yang fundamental atas konsep program infotainment sehingga mencapai indeks yang berkualitas dan dapat diikutsertakan lagi dalam Anugerah KPI.

Apresiasi atas hasil karya insan pertelevisian yang diberikan KPI dalam ajang Anugerah KPI 2017 itu, imbuhya, telah dilaksanakan akhir pekan lalu di Jakarta

Adapun tujuan dari Anugerah KPI adalah untuk meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran untuk menyuguhkan program siaran berkualitas, memacu persaingan sehat antar lembaga penyiaran.

Selain itu juga untuk mendorong lembaga penyiaran memproduksi dan menyiarkan program siaran yang dapat membentuk jati diri bangsa, serta memberi penghargaan kepada lembaga penyiaran, khususnya radio, yang peduli pada masalah perbatasan.

Penulis : Nurudin Abdullah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro