Mixology/Istimewa
Fashion

Mengenal Tren Mixology di Indonesia

Wike Dita Herlinda
Selasa, 7 November 2017 - 05:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, istilah mixology banyak digunakan oleh pengusaha bar dan pub untuk mempromosikan minuman cocktail yang mereka jajakan. Banyak yang menilai terminologi mixology tidak lebih dari sekadar jargon komersial.

Padahal, untuk menjadi seorang mixologist, dibutuhkan pendidikan khusus untuk mendapatkan ilmu dan gelarnya. Berbeda dengan bartender yang bisa dipelajari oleh siapa saja, tanpa harus melalui akademi meracik minuman mixology.

Oleh karena itu, saat ini semakin banyak akademi pariwisata dan perhotelan yang membuka program pendidikan khusus mixology untuk mencetak para mixologist profesional yang handal. Salah satunya adalah Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.

STP Bandung secara rutin menggelar kompetisi mixology, khusus untuk mewadahi para mixologist berbakat dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti apa geliat kegiatannya? Berikut penuturan Ketua Mixology STP Bandung Kevin Cristian:

Apa latar belakang Anda membuka program mixology di akademi Anda? Mulai kapan?

Jadi, di STP Bandung, kami memiliki program studi food & beverage management. Prodi tersebut ditujukan untuk mempelajari tata layan restoran dan hotel. Nah, di dalamnya kami memiliki kegiatan mahasiswa berupa komunitas Enhai Bartender Club.

Di klub tersebut, kami mengembangkan mahasiswa yang tertarik di bidang minuman lebih dalam lagi. Apalagi, mereka telah mendapat bekal ilmu yang didapatkan selama belajar di food & beverage management.

Di klub tersebut, kami juga mewadahi mahasiswa baru untuk mengetahui produk-produk apa saja yang dijual di bar dan seperti apa operasionalnya.

Dunia mixology di STP Bandung dimajukan oleh klub yang berdiri sejak 1993 itu. Pada 2015, kami mulai mengadakan acara tahunan kompetisi mixology untuk mendorong mahasiswa dalam berinovasi meracik berbagai minuman mixology.

Apa tujuan diadakannya kompetisi mixology di akademi Anda?

Kami melihat, di luar Bandung sudah banyak event organizer yang bergerak di bidang mixology, khususnya di bagian flaring atau juggling botol untuk hiburan di bar. EO-EO tersebut kebanyakan berasal dari kalangan independen, bukan mahasiswa.

Kebetulan, mahasiswa STP Bandung sudah banyak yang mengikuti kompetisi mixology di Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. Dari situ lantas kami berpikir untuk mendirikan sendiri kompetisi mixology di Bandung, yang bertujuan untuk memajukan dan mendorong inovasi kepada para mixologist di Bandung.

Bagaimana peminat/antusiasme peserta terhadap program ini? Pesertanya dari mana saja?

Sejak 2015 hingga sekarang, kami selalu memiliki konsep yang berbeda. Tahun pertama, kami hanya mengutamakan aspek mixology-nya saja, atau cara meracik minumannya saja. Pesertanya pun hanya dari kalangan Jawa Barat dan Jabodetabek.

Tahun kedua, kami mengembangkan ke dua ranah, yaitu mixology dan flaring. Kami juga memperluas kepesertaannya hingga ke seluruh Indonesia. Kami juga memberi edukasi ke mahasiswa dengan cara membuat kategori mixology untuk tata racik minuman.

Pada tahun ketiga, kami lebih memantapkan konsep kompetisi dari segi tema, cara penilaian, hingga penggunaan juri-juri profesional yang jauh lebih berkompetensi.

Jumlah pesertanya, pada 2015 hanya 23 orang karena hanya ada satu kategori. Pada 2016, untuk kategori flaring pesertanya mencapai 24 orang, kategori mixology untuk profesional 22 orang, dan kategori mixology untuk mahasiswa 11 orang.

Pada 2017, terjadi penurunan kuantitas peserta. Di kategori flaring hanya ada 16 orang dan mixology ada 18 orang. Namun, para peserta tahun ini lebih profesional dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena kami juga mendatangkan juri-juri yang lebih profesional.

Apa manfaat yang bisa diperoleh peserta?

Salah satu manfaatnya adalah bisa membuka wawasan mahasiswa tentang dunia mixology. Sebab, kami adalah klub yang berbasis akademik, sehingga kompetisi semacam itu bisa menjadi ajang berbagi ilmu dengan mixologist yang sudah profesional.

Bagi mixologist profesional yang ikut acara kamipun, bisa mendapat manfaat lebih yaitu membuka peluang lapangan pekerjaan yang lebih baik lagi. Sebab, setiap tahun di STP Bandung selalu ada grand recruitment untuk menghubungkan para bartender atau mixologist lokal ke jaringan-jaringan hotel internasional yang sedang membutuhkan bartender.

Apakah yang membedakan pendidikan mixologist dengan bartender biasa?

Mixologist lebih berperan di belakang layar. Jadi, seistem pembuatan menu atau standar resep cocktail suatu bar/hotel ditentukan oleh mixologist tersebut. Dia harus berinovasi per dua bulan untuk membuat inovasi menu baru.

Adapun, bartender adalah orang yang mengeksekusi atau mengembangkan menu-menu yang diracik oleh mixologist tersebut.

Seperti apa perkembangan tren mixology bar di Indonesia saat ini?

Kebetulan saya juga tergabung dalam ikatan mixologist Indonesia. Setiap hari kami saling berbagi pengetahuan umum yang jarang diketahui oleh bartender di Indoensia.

Menurut saya, perkembangan dunia bartending dan mixologist di Indonesia maju sangat pesat. Selama periode Januari—Agustus 2017 saja, sudah ada beberapa mixologist lokal yang mewakili nama Indonesia di ajang internasional, mulai dari di Hong Kong hingga London.

Jadi, sekarang ini, kitia tidak bisa meremehkan pengetahuan para mixologist Indonesia dibandingkan para mixologist asing.

Kapan mixology mulai populer?

Mulai dari golden era dunia minuman beralkohol, atau ketika alkohol dilegalkan di dunia perhotelan Indonesia. Tepatnya sejak pertengahan dekade 1990-an, dimana terminologi mixology mulai diperkenalkan di dunia bartending Indonesia.

Apa yang membedakan minuman mixology dengan cocktail biasa?

Tergantung persepsi masing-masing orang. Hanya, secara garis besar, bartender biasanya hanya membuat minuman yang enak untuk dicicipi dan dilihat. Kalau mixologist, mereka membuat minuman yang memiliki cerita dibalik resepnya. Entah itu sejarahnya, esensinya, atau lainnya.

Apakah ada ketentuan khusus untuk menyuguhkan minuman ini?

Sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk membuat minuman mixology.

Minuman mixology dikembangkan oleh mixologist, yang mempunya ide minuman. Sedangkan, bartender mengembangkan ide tersebut. Jadi, secara kasat mata, membedakan minuman mixology dan bukan itu adalah hal yang sulit.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro