Bisnis.com, JAKARTA -- Dikenal sebagai generasi kreatif dan melek teknologi, milenial juga kerap dicap generasi serba instan. Keinginan yang serba cepat memicu para milenial ingin sukses dalam sekejap mata. Karakter instan ini jugalah yang menjadi sebab sebagian milenial enggan berinvestasi.
Tania Nordina dari perusahaan jasa penasehat keuangan Heritage Amanah mengatakan, tak hanya kekhawatiran akan jumlah investasi, milenial juga memilki karakter yang serba instan. Padahal, tambahnya, dalam dunia investasi memang tak ada sasuatu yang instan.
"Semua orang pikir setipa tahun aku bisa dapat Rp100 juta. Kalau kamu investasi Rp50 miliar bisa, tetapi rata-rata milenial bisa investasi Rp10 juta atau Rp20 juta. Kalau mau Rp100 juta, sekitar 3-5 tahun, karena semakin panjang waktunya, maka nilai investasinya semakin naik," jelas Tania yang saat ini menjadi Head of Heritage Millennials Marketing& Communication Heritage Amanah.
Bagi milenial yang ingin berinvestasi, tambahnya, bisa memulai dengan hal yang paling mudah, seperti reksa dana, properti dan lukisan. "Investasi yang paling gampang adalah reksa dana, bisa mulai dari jumlah apapun," ujarnya.
Adapun pilihan lain yang juga cukup menguntungkan menurut Tania adalah investasi produk fesyen dari rumah-rumah mode ternama di dunia. Sebagai contoh, produk tas ternama yang memiliki harga yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
“Ada brand-brand mode yang memang produknya memiliki nilai investasi tinggi, jadi penting juga untuk membeli barang asli agar bisa bernilai investasi,” katanya.
Bagi milenial yang bingung menentukan jumlah investasi, menurut Tania bisa dimulai dari jumlah uang berapapun, bisa 50% dari pendapatan ataupun 20%. Hanya saja, yang tak kalah penting adalah konsistensi untuk terus menambah jumlah investasi agar keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.
"Yang penting konsisten di top up terus, bisa diambil juga kalau mau. Jadi sebenarnya bebas, tetapi orang berpikir uangnya bakal hilang, gak juga," tuturnya.