Bisnis.com, JAKARTA - Setelah persiapan lebih dari satu tahun, akhirnya nota kesepahaman (MoU) pada proyek film “Tsunami” telah disetujui. Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU Jonathan Shen, selaku CEO Shinework Pictures dari Cina dan juga Allen Jordan, CEO Goshen Media Indonesia pada 27 November 2017 di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat.
Proses penandatangan juga turut disaksikan oleh Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
“Tsunami” merupakan proyek co-production film pertama yang melibatkan kerjasama bilateral antara Cina dan Indonesia. Proyek ini merupakan salah satu bentuk konkret dari hasil penandatanganan pertemuan Pejabat Tinggi Ketiga atas Hubungan Antarmasyarakat Indonesia-Cina yang menelurkan Rencana Kerjasama Aksi Tiga Tahun di Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (2018-2020) yang sudah berlangsung pada Selasa, 28 November 2017 di Solo, Jawa Tengah.
Jonathan mengungkapkan bahwa film ini diinspirasi oleh pidato Presiden China Xi Jinping pada kunjungannya ke Indonesia pada Oktober 2013 yang secara khusus menceritakan aksi humanis dari tim penyelamat China pada saat tragedi bencana alam tsunami Aceh.
Selain itu, Jonathan mengaku tersentuh ketika mendengar pidato dari Xi yang mengatakan bahwa kita hidup bersama-sama dan sudah menjadi kewajiban untuk menolong orang lain yang membutuhkan.
"Selama beberapa tahun saya terinspirasi oleh pidato beliau dan berusaha untuk menginspirasi orang lain dengan cara membuat organisasi kemanusiaan, dan yang terpenting adalah memproduksi film ini,” ujar Jonathan dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (30/11/2017).
Baca Juga Bunga Jelita Takut Pulang ke Indonesia |
---|
Film ini mengambil premis aksi relawan asing yang ditugaskan untuk membantu korban bencana tsunami Aceh 13 tahun yang lalu. Beberapa nama besar sudah ditargetkan untuk terlibat di dalam film ini, salah satunya adalah Jet Li yang memiliki pengalaman pribadi mengenai bencana tsunami.
Proses syuting “Tsunami” direncanakan akan berlangsung di dua negara, dengan beberapa lokasi di Provinsi Aceh sebagai latar utama dari film tersebut. Tidak hanya di negara China dan Indonesia, film ini diharapkan dapat diputar di seluruh negara Asean.
Baca Juga Stefan William Terjebak di Bali |
---|