Bisnis.com, JAKARTA - Wafatnya pentolan Koes Plus Yon Koeswoyo pada Jumat (5/1/2017) kemarin mengundang belasungkawa dari berbagai pegiat industri musik di Tanah Air. Salah satunya adalah pengamat musik Bens Leo.
Ketika dihubungi oleh Bisnis, Bens baru saja kembali dari rumah duka yang berada di bilangan BSD, Tangerang Selatan. Bens mengatakan pertama kali mendengar kabar duka tersebut dari Nomo Koeswoyo yang tengah berada di Jawa Timur.
Bens mengatakan meninggalnya Yon Koeswoyo menyisakan sebuah kehilangan besar bagi industri musik Indonesia. Yon adalah satu-satunya generasi Koeswoyo yang masih aktif sebagai musisi di atas panggung saat ini.
Kehilangan ini, menurutnya, mengundang pertanyaan tentang bagaimana keberlanjutan Koes Plus bersaudara sepeninggal Yon Koeswoyo. “Apakah Koes Plus masih bisa dilanjutkan setelah ini, mengingat karakter vokal yang khas dari Yon Koeswoyo tidak bisa tergantikan. Di sisi lain, Yok Koeswoyo, teman duetnya juga sudah tidak aktif lagi bermusik,” katanya.
Bens mengatakan almarhum telah berwasiat kepada Sony, pemain bass untuk Koes Plus saat ini untuk membawa salah satu anaknya Kenas Koeswoyo untuk melanjutkan regerenasi Koes Plus.
“Kalau tidak ada Koeswoyo di Koes Plus kan aneh jadinya, karena ada pesan seperti itu, mudah-mudahan yang bisa melanjutkan adalah putranya yang bernama Kenas,” katanya.
Peran Yon Koeswoyo dan Koes Plus bagi dunia musik Indonesia tak ternilai harganya. Musisi Indonesia yang saat ini bisa percaya diri membawakan karyanya sendiri adalah salah satu warisan dari sang legenda.
“Orang senang dengan Koes Plus karena mereka berhasil membawakan lagu sendiri, dan itu bertahan menjadi gaya mereka sampai sekarang. Dulunya mereka hanya membawakan lagu kebarat-baratan,” katanya.