Grammy Awards 2018/Istimewa
Musik

Time's Up dan Trump Dalam Gelaran Grammy Awards Tahun ini

Ilman A. Sudarwan
Senin, 29 Januari 2018 - 19:27
Bagikan

Bisnis.com, NEW YORK - Di atas karpet merah yang digelar di ajang Grammy Awards 2018 di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, lusinan musisi tampil dengan membawa atau menggunakan mawar putih untuk mendukung kesetaraan gender dan kebebasan atas kekerasan seksual terhadap perempuan.

Tema itu juga semakin terasa tatkala penyanyi pop Kesha tampil dengan mebawakan lagu "Prayer".

Dikutip dari Reuters penyanyi sekaligus aktris Janelle Monae mengatakan bahwa saat ini industri musik sudah seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap persoalan upah yang setara antara laki-laki dan perempuan di industri tersebut. Selain itu, dia juga menyampaikan pesan tentang kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di sana.

"Kami datang dengan damai, tetapi kami punya urusan di sini. Untuk siapapun yang masih berani untuk membungkam kami, kami menawarkan dua kata untuk kalian: Time's Up (Waktu Habis)," ujarnya merujuk pada gerakan Time's Up yang sedang menyebar di antara kalangan para pelaku industri hiburan di sana.

Ajang ini didominasi oleh pria dari sisi nominasi maupun para pemenangnya. Musisi pendatang baru R&B SZA yang masuk dalam 5 nominasi di ajang ini, harus pulang dengan tangan kosong.

Sementara itu, nuansa politik begitu terasa dalam ajang ini. Hillary Clinton, John Legend, Cher, Cardi B dan Snoop Dogg membaca petikan dari buku kritis "Fire and Fury"  dalam sebuah parodi pra-rekaman. Mereka membacakan kritik tentang tahun pertama kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

Tak hanya itu, penyanyi pop Camila Cabello yang lahir dari orang tua berdarah Kuba, juga menyampaikan pesan bernada politis. DIa menyampaikan secara terbuka dukungannya terhadap para imigran gelap yang berusaha mewujdkan mimpinya dengan datang ke negeri Paman Sam.

Terakhir, ada pula penampilan dari musisi pendatang baru Alessia Cara yang berduet bersama Khara dan Logic membawakan lagu "1-800-273-8255" bersama para penyintas bunuh diri.

Penampilan tersebut ditujukan untuk mengenang sekaligus menghormati para musisi yang bunuh diri tahun lalu seperti Chester Bennington dan Chris Cornell. Di ujung penampilannya, Logic tampi membawakan free style rap tentang komunitas kulit hitam, perempuan, dan imigran di Amerika Serikat.

Sumber : Reuters
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro