Bisnis.com, JAKARTA - Industri musik Indonesia kembali kehilangan musisi handalnya. Jockie Surjoprajogo, mantan pentolan berbagai grup rock seperti Bigman Robinson, Double O, Giant Step, Contrapunk, dan Jaguar, meninggal dunia, Senin (5/2/2018). Jasad almarhum akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Jockie, yang lahir 14 September 1954, yang lebih dikenal sebagai personil God Bless, riwayat sakit, sudah sejak lama sakit. Dia mengalami pendarahan di pembuluh darah pada bagian otak. November lalu, kondisi kesehatan Yockie diungkap rekannya, Ahmad Albar.
Kepiawaiannya bermain dalam ranah musik yang berbeda, dari rock, sedikit klasik, sedikit jazz, pop, hingga etnik, menjadikan Jockie bak air yang menembus ke ruang dan dimensi apa pun tanpa harus memupuskan jati dirinya. Jockie mampu berbaur dalam genre musik apa pun tanpa menghilangkan karakternya dalam bermusik.
Akhir 80-an, Jockie masih terlibat dalam album raksasa, Story of Gid Bless dan Apa Kabar? Di saat bersamaan, Jockie membagi dirinya dalam proyek Kantata Takwa yang digagas maesenas, Setiawan Djodi. Di komunitas Kantata Takwa ini, Jockie bertemu dengan dimensi musik yang berbeda. Di sini dia berbaur dengan sosok-sosok seniman mulai dari WS Rendra hingga Sawung Jabo.
Bersentuhan dengan Setiawan Djodi, Iwan Fals, dan WS Rendra menghasilkan pengendapan- pengendapan baru dalam intuisi bermusik Jockie. Di luar Kantata Jockie pun ikut mendukung kelompok Swami, bahkan membentuk kelompok Suket pada tahun 1992 bersama sederet pemusik asal Surabay Didit Saksana, Rere, dan Naniel.
Suket -- menurut tembangpribumi,multyply.com-- memang memiliki persamaan dengan Kantata Takwa maupun Swawi terutama ketika mengangkat tema-tema yang bersinggungan dengan problematika sosial. Bahkan pada 2003 Jockie bereksperimen menggabungkan musik dan teater dalam format rock opera yang didukung Iwan Fals, Renny Djayoesman hingga Teater Koma. Selamat Jalan Jockie Jockie Surjoprajogo.