Pameran lukisan The Sense/Bisnis.com-Natalia Indah
Bisnis Style

Potensi ‘Meriah’ Karya Seni ‘Murah’

Ilman A. Sudarwan
Sabtu, 17 Februari 2018 - 10:51
Bagikan

Tidak dapat dinafikan bahwa aktivitas mengoleksi benda seni hanya dapat dilakukan oleh beberapa kalangan saja.  Perbandingan tebal tipis isi dompet dengan harga karya seni yang seringkali membuat takjub membuat orang mengurungkan niat untuk mengoleksi karya seni.

Perubahan zaman yang semakin cepat membuat fenomena tersebut memudar. Ditilik dari kondisi global di dunia seni rupa, saat ini mulai bermunculan kolektor muda. Karakteristik dari kolektor muda adalah mencari karya seni dengan harga yang lebih terjangkau.

Salah satu cara untuk mendapatkan karya dari seniman yang disukai dengan harga yang tidak terlalu menguras kantong adalah membeli karya dalam bentuk print, cetakan.

Pasar produk cetakan yang semakin meriah ini mendorong balai lelang untuk menambah frekuensi lelang karya seni cetak mereka.

Pada Juni 2017, balai lelang Heritage Auctions yang berbasis di Texas, Amerika Serikat memutuskan untuk meningkatkan jumlah pelelangan karya seni cetakan mereka. Dari yang tadinya hanya dilaksakanan empat kali dalam satu tahun, menjadi sebulan sekali.

Direktur seni modern dan kontemporer Heritage Leon Benrimon mengakui pertumbuhan penjualan seni cetakan sangat menggembirakan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya karya seni cetak yang ditawarkan melalui online langsung ludes terjual. 

“Kami mencobanya melalui daring. Orang-orang sangat antusias dengan karya cetakan meskipun, sementara ini apa yang kita lihat baru bagian kecil saja dari pasar secara keseluruhan,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Direktur cetak dan multiples rumah lelang Bonhams Deborah Ripley mengakui seni cetakan sangat diminati oleh para kolektor baru.

“Mereka menyebutnya seperti candu. Seni cetakan sangat diminati oleh para pemula di dunia kolektor. Mereka mungkin membeli karya dengan harga rendah, tetapi mereka bisa bilang kepada kolega kalau mereka punya karya Andy Warhol,” katanya.

Editor : Diena Lestari
Sumber : Bloomberg.
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro