Bisnis.com, JAKARTA - Pemerhati Sosial Muhamad Nanang Suprayogi mengatakan, untuk mendampingi anak memutuskan arah kelanjutan pendidikannya tidak mungkin dilakukan sejak SD.
Pendampingan anak untuk memutuskan kelanjutan pendidikan sebaiknya dilakukan pada saat SMA, tetapi bimbingan terhadap bidang mana yang akan ditekuninya perlu dilakukan sejak dini.
"Misalnya sejak SD si anak sudah suka pelajaran science, IPA, maka perlu dilanjutkan ke pendidikanya dan guru harus diberi tahu juga. Sehingga pada saat SMA, orang tua sudah dapat gambaran konkrit, kuliah si anak di bidang apa," ujarnya, belum lama ini.
Orang tua juga dinilainya tidak boleh mendominasi atau menentukan pilihan anak. Peran orang tua hanya sebagai pendukung atau supporting, membantu memfasilitasi.
"Kalau orang tua yang dominan, bagaimana perasaan si anak sendiri, yang akan menjalaninya kan si anak. Kalau anak dipaksa dan kalau ternyata tidak suka, bisa gagal."
Bukan berarti memberikan kebebasan, tetapi mencari titik temu antara bidang apa yang disukai anak dengan keinginan orang tua.
“Saat ini bukan lagi zaman Siti Nurbaya, orang tua otoriter, memaksa anak, itu sudah tidak zaman. Zaman sekarang harus dengan pertemuan antar semua pihak terkait, anaknya, orang tua, guru dan keluarga lain, supaya semuanya saling mendukung.”
Arahan orang tua yang harus diikuti oleh anak, seperti zaman dahulu, diyakininya sudah tidak tepat lagi dilakukan di zaman sekarang, di mana arus informasi, teknologi dan berbagai fasilitas yang ada pada anak, sudah jauh berbeda.