Bisnis.com, JAKARTA - Secara medis, sebenarnya kita bisa mendeteksi adanya sesuatu yang tidak beres pada organ tubuh seperti sesak nafas, merasa lelah lebih dari biasanya, nyeri di dada kiri, nyeri di ulu hati setelah atau saat berolahraga dan sebagainya.
Menurut Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kondisi-kondisi tersebut merupakan gejala yang harus diamati dan dievaluasi lebih lanjut melalui medical check-up.
"Pemeriksaan treadmill merupakan salah satu skrining yang bisa mengidentifikasi adanya permasalahan pada jantung kita," ujarnya, Senin (16/4/2018).
Pada waktu pemeriksaan treadmill, seseorang akan melakukan gerakan berjalan dan secara bertahap berlari. Aktivitas jantung akan direkam dengan EKG dan dipantau tekanan darah, nadi dan keluhan lain yang muncul selama pemeriksaan tersebut.
Menurut dia, treadmill test (TMT) merupakan pemeriksaan penting yang harus dijalankan bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun sehingga adanya kelainan jantung dapat diidentifikasi lebih awal. Apalagi bagi mereka yang mempunyai faktor risiko seperti obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, DM, riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olahraga dan stres.
Kemudian pemeriksaan laboratorium dasar seperti darah perifer lengkap, kadar gula darah, kadar lipid darah (kadar kolesterol tinggi, LDL, HDL dan trigliserida). Hanya dengan pemeriksaan laboratorium dapat diketahui apakah seseorang memiliki kadar gula yang tinggi atau tidak, kadar kolesterol tinggi atau tidak.
"Tidak ada proses penyakit yang terjadi tiba-tiba, tetapi manifestasi klinisnya bisa tiba-tiba. Cuma masalahnya, gangguan kesehatan harus diidentifikasi dengan pemeriksaan. "
Dia menegaskan, check-up merupakan hal yang penting dan harus rutin dilakukan sehingga kita tidak terkejut bila ada kematian mendadak yang terjadi di sekitar kita.
