Nadine Chandrawinata/Antara-retouch-sae
Fashion

Nadine Sering Pungut Sampah di Terumbu Karang

Asteria Desi Kartika Sari
Kamis, 7 Juni 2018 - 03:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Enri Damanhuri menilai sampah plastik sudah menjadi masalah lama yang belum kunjung selesai.

Edukasi memang harus terus dilakukan. Kendati demikian, dia mempertanyaan sampai kapan edukasi harus terus dilakukan jika belum ada perubahan.

"Kadang kalau melakukan (pengelolaan sampah). Harus ada paksaan. Karena kalau menunggu perilaku terbentuk akan sulit, " kata Enri dikutip Rabu (6/8/2018).

Oleh karena itu, harus memulai dari diri sendiri. Setidaknya, kita mulai dengan perilaku membuang sampah makanan misalnya saat kita berada di sebuah acara.

Dia mengatakan masyarakat cenderung manja, setelah makan biasanya oranh hanya menaruh piring makanan tanpa membuang sisa makanan.

"Enggak pernah secara sadar setelah makan menaruh piring di pojok, kalau perlu sebelumnya makanan sisanya disisihkan. Sampah plastik dimana, yang lain dimana. Harus secara sadar dimulai," katanya.

Adapun pemilihan sampah sudah diterapkan secara tegas di beberapa negara, seperti Jepang, Taiwan, atau Korea. Bahkan, perilaku tersebut sudah sampai pada tingkat kesadaran masyarakat. Misalnya, kebiasaan memilih sampah oleh penghuni apartemen. Apabila tidak melakukan hal tersebut akan ada teguran.

Pegiat isu lingkungan dan aktris Nadine Chandrawinata menyarankan untuk mengurangi sampah. Dia mengatakan kerap kali memungut sampah yang ada di terumbu karang sebagai penyelam.

Kemudian, dalam kehidupan sehari-hari dia juga menerapkan disiplin tersebut di rumah. Salah satunya dengan memisahkan sampah organik dan anorganik serta tak melapisi tempat sampah dengan kantong plastik untuk meminimalisasi konsumsi plastik. Memang tidak mudah.

"Butuh disiplin untuk memindahkan sampah-sampah kecil di kamar, dapur dan ruangan lain ke tempat sampah besar di luar biar enggak bau dan ada binatang," kata Nadine.

Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik saat mengunjungi supermarket atau minimarket.

"Misalnya tadinya tiga lapis menjadi selapis, atau dengan membawa kantong belanja sendiri. Membawa tempat minum untuk mengurangi penggunaan plastik saat kita membeli minum di luar juga dapat dijadikan kebiasaan baru, " katanya.

Nadine menambahkan, setiap orang harus memiliki sikap disiplin dan alasan masing-masing untuk tak membuang sampah sembarangan. Misalnya, menyimpan sampah di tas jika sedang berada di luar dan tak menemukan tempat sampah, atau tidak melempar sampah ke luar kendaraan.

"Yang paling kita suka lupa, di bumi makhluk hidup enggak hanya manusia. Saat kita buang sampah, ada makhluk lain yang merasakan tindakan kita. Kita penghasil (sampah) dan penghancur bumi ini tapi kita juga bisa jadi penyelamat," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro