Anak-anak bermain gadget/Istimewa
Health

Berikut Tiga Jenis Terapi Untuk Mengobati Kecanduan Gadget

Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Senin, 9 Juli 2018 - 08:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Maraknya teknologi tinggi dewasa ini membuat kecenderungan kecanduan gadget menjangkit banyak orang. 

Tidak sedikit orang yang tidak bisa lepas dari gadget mereka dan menjadikannya sebagai barang kebutuhan primer. Bahkan,  tak jarang juga gadget membuat mereka lupa segalanya.  Dan inilah fase dimana seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget. 

Seseorang yang mengalami ketergantungan atau kecanduan memerlukan psikoterapi bahkan farmakoterapi untuk mengurangi tingkat adiksi dan dampak dialami.

Ada tiga jenis terapi yang digunakan para praktisi psikiatri untuk menangani kasus adiksi.  Hal ini juga berlaku untuk mereka yang kecanduan gadget. Cara mengatasinya antara lain:

1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Orang yang memiliki ketergantungan terhadap sesuatu, dia sudah mempunyai pola pikir tertentu. Untuk itu, CBT digunakan untuk memodifikasi pikiran-pikiran negatif agar dapat disubstitusi dengan pola pikir yang lebih positif.

“Dia kan sudah punya pikiran bahwa dengan main game saya senang, kalau saya mau senang saya harus game. Nah, untuk memodifikasi pikirannya, kita ganti menggunakan metode ini”, ujar dr. Kristiana Siste, SpKJ(K) dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis dari Kementerian Kesehatan RI, Senin (9/7).

2. Motivational Interview (MI)

Metode ini lebih cocok bagi pasien para remaja dan dewasa muda. Mengingat pengambilan keputusan (otonomi) dalam terapi sepenuhnya ada di tangan pasien.

3. Terapi Perilaku

Metode ini dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan guna menurunkan motivasi pasien untuk menghambat ketergantungannya. Salah satu contohnya, untuk pasien yang kecanduan gadget dan internet, perlu membuat rule, misalnya menggunakan gadget hanya di area keluarga atau tidak ada wifi di kamar.

“Bermain game itu untuk senang? Nah, kita alihkan ke berbagai bentuk aktifitas atau kegiatan yang menyenangkan. Perlu digali aktifitas nyata yang bisa membuat senang misalnya camping atau memasak misalnya,” jelas Siste.

Selain itu, dr. Eva Suryani, SpKJ turut menambahkan bahwa pendekatan pengobatan hanya diberikan kepada pasien dengan co-morbid, misalnya dengan gangguan kecemasan atau dengan gangguan depresi.

“Selain psikoterapi dengan farmakoterapi dengan obat-obatan tergantung gejala yang dialami,” tukas Eva.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro