Gereja Katedral
Persis di seberang Masjid Istiqlal ada Gereja Katedral yang dirancang pada 1810 oleh Pastor Anthony Djikmans SJ. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pro-vikaris, Carolus Wenneker.
Sayangnya, pada 1826 bangunan ini hangus terbakar, bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya. Selain kejadian itu, pada 1890 gereja ini sempat roboh.
Pada 1901, pekerjaan gereja ini dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans sakit dan harus kembali ke Belanda. Gereja ini kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, S.J., Vikaris Apostolik Jakarta.
Sejarah pun mulai menyebut tanggal resmi kelahiran Gereja Katedral Jakarta adalah tahun 1901.
Secara gaya arsitektur gereja dibuat dengan gaya neo-gothik. Ada tiga menara di Gereja Katedral yakni; Menara Benteng Daud, Menara Gading, dan Menara Angelus Dei.
AdaRozeta yang merupakan jendela bercorak Rosa Mystica sebagai lambang dari Bunda Maria. Benda ini terletak di atas gerbang utama.
Nah, pada pintu masuk utama terdapat patung Maria dan ada tulisan ‘Beatam Me Dicentes Omnes’ yang artinya adalah “Semua keturunan menyebut aku bahagia”.