Ilustrasi bunuh diri/Istimewa
Health

Orangtua Sering Tak Sadar Anaknya Berpikir Bunuh Diri

Tika Anggreni Purba
Selasa, 15 Januari 2019 - 18:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kejadian bunuh diri pada remaja sulit diantisipasi oleh orangtua karena mereka sering tidak sadar akan situasi yang dihadapi anak-anaknya.

Menurut laporan Reuters, 3 dari 4 orang tua tidak sadar ketika anak-anaknya memiliki pikiran untuk bunuh diri (suicidal thought). Selain itu, para remaja juga cenderung tidak mengutarakan pikirannya tersebut.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Children’s Hospital of Philadelphia AS dan University of Pennsylvania Perelman School of Medicine AS, peneliti mewawancarai 5.137 remaja berusia 11-17 tahun. Peneliti juga mewawancarai orang tua kandung maupun orangtua tiri/wali dari para remaja itu.

Dalam penelitian itu sebagian remaja yang diteliti mengatakan bahwa mereka pernah menceritakan mengenai pikiran untuk bunuh dirinya pada orang lain.

Tapi, ketika sebagian lagi melaporkannya pada orangtua, hampir setengah dari orangtua partisipan penelitian mengatakan tidak menyadari bahwa anaknya berpikir untuk bunuh diri. Bahkan, hampir 76% orangtua tidak mengetahui bahwa anak remaja sering memikirkan mengenai kematian.

“Penelitian ini seharusnya bisa membuka mata kita akan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orangtua dan remaja,” kata Jason Jones, ketua peneliti.

Dia mengatakan bahwa keterbukaan akan menciptakan lingkungan keluarga yang suportif, sehingga remaja merasa nyaman untuk menceritakan kegelisahannya.

Faktanya, lebih dari 2/3 remaja yang mengalami pikiran untuk bunuh diri tidak memperoleh layanan kesehatan mental karena ketidaksadaran di kedua belah pihak. Hal ini disebabkan kurangnya edukasi mengenai kesehatan mental pada usia remaja.

“Remaja harus mengetahui bahwa mereka bisa bergantung pada orang tuanya ketika dia membutuhkan mereka,” kata Jones lagi.

Sebaliknya orangtua juga perlu cepat tanggap apabila anaknya memiliki kondisi mental yang serius. Di Amerika Serikat, bunuh diri merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada usia 10-24 tahun, dan sampai saat ini terus meningkat.

 

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro