Bisnis.com, JAKARTA — Saat hamil, seseorang cenderung lebih ingin menerapkan pola hidup sehat, khususnya dalam menu makanan. Ibu hamil umumnya akan berhenti mengonsumsi alkohol, sushi, dan makanan-makanan lainnya yang tidak cocok untuk kesehatan janin.
Akan tetapi jarang sekali orang membahas mengenai konsumsi kafein yang terdapat pada teh, kopi, minuman soda, cokelat, dan makanan lainnya. Bahkan ada berbagai makanan yang di dalamnya terkandung kafein, tetapi mungkin tidak kita sadari. Apakah konsumsi kafein berdampak pada kehamilan?
Menurut laporan Verywell, ahli dari March of Dimes dan American Congress of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) di AS mengatakan bahwa masih aman untuk mengonsumsi kafein sebanyak 200 mg per hari atau sekitar secangkir kopi biasa.
Baca Juga Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat |
---|
Apabila ibu hamil tidak mengalami masalah dengan aroma dan rasa kopi misalnya, sah-sah saja untuk mengonsumsi kopi. Namun, perlu diketahui bahwa kafein dapat menimbulkan efek samping seperti meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, bersifat diuretik sehingga Anda ingin buang air kecil, dan adiktif.
Saat hamil, kafein juga lebih sulit dibersihkan dalam tubuh. Selain itu, ibu hamil yang sebelumnya terbiasa dengan kafein umumnya juga merasakan perubahan ketika mengonsumsinya ketika hamil.
Kafein juga bisa mempengaruhi bayi di dalam kandungan. Ketika hamil, bayi masih dalam tahap berkembang. Organ-organ tubuhnya masih sangat ringkih dan tidak bisa mentoleransi kafein sama seperti orang dewasa. Walau tidak ada penelitian khusus yang mengatakan kafein sangat berdampak pada bayi dalam kandungan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Terlalu berlebihan mengonsumsi kafein dapat merangsang bayi sehingga ibu akan merasa bayi lebih aktif. Selain itu, ketika ibu mengonsumsi makanan yang mengandung kafein, itu dapat meningkatkan detak jantung bayi. Jadi, pilihan tetap pada Anda. Untuk lebih jelas, silakan konsultasikan dengan dokter kandungan.