Bisnis.com, JAKARTA-- Tujuh pelaku startup lokal siap menembus ke pasar global melalui Festival South by Southwest (SXSW) 2019 yang diselenggarakan di Austin, Texas pada 10-17 Maret 2019.
Perusahaan rintisan itu meliputi Ars., Mtarget, Nodeflux, TeleCTG, Noore Sport Hijab, Knock Percussion, program Hello Dangdut, dan musisi Dhira Bongs.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf berharap ajang tersebut dapat menjadi jembatan dalam mengembangkan produk mereka.
"Saya ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini saja, saya ingin mendapatkan banyak cerita sukses, bisnis bisa berkembang, networking, karena kita harus meningkatkan kontribusi ekspor," ujar Triawan dalam konferensi pers di Plaza Senayan (26/2/2019).
Dia mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Triawan, tidak hanya bisa "duduk" saja di Indonesia. Meskipun dengan anggaran yang minim, Bekraf tetap membantu para pelaku industri untuk ikut andil dalam festival-festival internasional, guna membantu meningkatkan branding mereka.
"Kita tidak boleh tampilkan yang seadanya, agar Indonesia bisa dilihat negara yang sudah maju," lanjutnya.
Pada 2018, Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif diestimasi telah mencapai lebih dari Rp1000 triliun. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat lebih dari Rp1.200 triliun pada 2019. Sedangkan untuk nilai ekspor ekraf pada 2016 sekitar US$ 20 miliar, tahun ini diproyeksi mencapai US$ 21.
Co-Founder & CEO Ars. Jonathan Aditya mengatakan Ars. merupakan penyedia platform global untuk arsitektur interior dan produk rumah. Memiliki fitur Virtual Reality Experience dan memberikan informasi tren terkini untuk arsitektural di dunia, serta memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk menampilkan karya mereka dan menambah jaringan.
Jonathan mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah perbedaan kebiasaan baik dari segi kreator atau pun penikmat.
"Misalnya saja dari aplikasi, aplikasi dari sini berbeda dengan dengan di luar negeri. Tapi kita harus minta ke dunia mereka, kalau kekeuh dengan dunia cara kita sendiri ya kita tidak bisa masuk," jelasnya.
Dia berharap melalui melalui ajang tersebut dapat memperlebar penetrasi dan produk Indonesia dapat diterima dengan baik. "Kita berharap benar-benar masuk market tanpa (mereka) harus berpikir dari negara mana," katanya.
MTarget.co adalah penyedia marketing automation software, yang juga terkurasi dalam ajang tersebut. CEO MTarget Yopie Suryadi mengatakan pihaknya menawarkan fitur pembuatan website tanpa coding dan melakukan kegiatan email marketing serta manajemen media sosial. Melalui ajang SXSW 2019, lanjutnya, dapat mendorong marketing software. "Target kami bisa meningkat dan dapat membuka pasar USA, mendaoatkan koneksi, dan bisa juga menjadi pahlawan devisa," katanya.
Selain itu, ada pula TeleCTG. CO Founder & CPO Abraham Auzan mengatakan TeleCTG menawarkan inovasi kesehatan dengan menggunakam perangkat dan alat (IoT) berbasis teknologi.
Dia mengatakan dengan keikut sertaannya dalam ajang bergengsi tersebut supaya dapat berkolaborasi dalam satu ekosistem guna mewujudkan upaya pemerrataan pelayanan kesehatan.