Rainier Wardhana Hardjanto menyumbang lukisan untuk kegiatan lelang amal Hari Down Syndrome Sedunia./Istimewa
Health

Hari Down Syndrome Dunia: Rainier Wardhana Hardjanto, Kartika Affandi, & Rudolf Schmidt Sumbang Lukisan Terbaik

Herdiyan
Jumat, 22 Maret 2019 - 03:51
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Pepatah Special Children for Special Parents menjadi perenungan yang penuh makna bagi para orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus. 
Tak mudah bagi orang tua untuk menerima kenyataan bahwa anak-anak yang terlahir dengan down syndrome bisa menghilangkan perasaan sedih, kecewa atau malu menerima kenyataan pahit ini. 
Namun sejatinya Sang Pencipta memberikan kelebihan rasa kasih dan sayang kepada orang tua yang pandai bersyukur meskipun memiliki anak yang terlahir dengan kondisi yang tidak diharapkan. Rasa syukur menjadi energi positif orang tua karena telah diberi kepercayaan istimewa oleh Tuhan untuk membesarkan anak yang spesial.
Secara fisik anak down syndrome memang berbeda, wajahnya hampir sama, maka banyak disebut dengan anak seribu wajah. Secara intelektual, anak down syndrome pun memiliki keterlambatan. Akan tetapi, mereka memiliki kemampuan lain yang juga tak kalah dengan anak reguler lainnya. 
Secara fisik mereka lebih kuat. Dalam berolahraga atau berkesenian anak-anak down syndrome justru istimewa, karena mereka sangat teliti. Tidak heran, banyak anak down syndrome memiliki bakat di dalam olahraga atau berkesenian. 
Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati setiap 21 Maret dijadikan momentum Lion Club Jakarta Selatan Tulip dan Alleira Batik menghelat acara penggalangan donasi amal bertajuk "Move Right" untuk anak-anak down syndrome di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019). 
Down Syndrome Day 2019 ini juga menghadirkan fashion show bersama model kawakan dunia yang juga seorang down syndrome yaitu Madeline Stuart  dari Australia. 
Kemudian ada lelang lukisan dari pelukis kenamaan Indonesia, Kartika Afandi, putri maestro pelukis Indonesia, Afandi serta pelukis kawakan asal Jerman Rudolf Schmidt, kemudian juga diikuti pelukis muda berbakat Rainier Wardhana Hardjanto. 
Sementara itu, talkshow dan kegiatan penggalangan donasi amal untuk anak-anak down syndrome dipandu Choki Sitohang dan  Sonia Wibisono. 
Menurut Sonia Wibisono, tujuan kegiatan fundraising dan donasi lelang lukisan karya pelukis dunia yang diinisiasi Lion Club Tulip Jakarta Selatan ini dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat luas bahwa anak anak penderita down syndrome dengan IQ yang sangat rendah di bawah rata-rata normal bisa mandiri dan berprestasi menjadi juara, dengan cara dilatih dengan benar dan terus-menerus secara kontinyu, terarah, dan terukur.
Untuk itu, dibutuhkan satu format pengelolaan yang positif untuk memperoleh hasil prestasi juara dari anak-anak down syndrome dengan meng-endorse serta me-maintain pelatih dan kepelatihanan khusus yang optimal. 
"Dengan ini, kami mengadakan fundraising atau kegiatan pencarian dana termasuk pameran foto para donatur bersama anak down syndrome selama sebulan di Plaza Indonesia. Tujuannya untuk membuat training center down syndrome," ujar Sonia yang juga aktivis kemanusiaan ini. 
Dengan kebutuhan modal yang cukup besar itu, akhirnya juga menggerakkan hati para pelukis yang ikut sebagai partisipan untuk menyumbang hasil karya mereka dengan melelang karya-karya terbaiknya. 
Menurut keterangan Kartika Afandi, dalam momen spesial ini, dirinya juga akan melepas satu karya lukisan terbaiknya untuk donasi anak-anak down syndrome. Langkah positif Kartika juga diikuti pelukis muda Rainier Wardhana Hardjanto. Di usianya yang masih belia 13 tahun, putra Sonia Wibisono ini juga mengikuti langkah seniornya, Kartika dan Rudolf Schmidt. 
Setidaknya sembilan karya lukisan terbaik yang dia goreskan di kanvas acrilic yang dia pelajari sejak 2010 akan didedikasikan di lelang amal dalam rangka Hari Down Syndrome Sedunia tersebut. 
"Saya sangat bersyukur menjadi bagian kehormatan dalam momen ini bersama Ibu Kartika Afandi dan Mr Rudolf Schmidt untuk memberikan sumbangsih kepada sahabat-sahabat down syndrome. Sangat spesial untuk Mami Sonia. Selalu jadi inspirasi sampai kapan pun. I love so much, Mom," ungkap Rainier. 
Bakat melukis Rainier mulai terasah saat belajar melukis di Hadiprana Sekolah Lukis sejak 2010. Rainier juga tergolong murid cerdas. Dia berhasil mendapat penghargaan sebagai murid dengan nilai terbaik pada 2016-2017 di 
British School Jakarta. Rainer juga termasuk aktivis sebagai student council (OSIS) di British School periode 2017-2018.
Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro