Bisnis.com, JAKARTA -- Bencana gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, termasuk gempa yang terjadi di Banten dan sekitarnya pada akhir pekan lalu, dapat menimbulkan trauma tersendiri bagi anak-anak.
Untuk mengatasi rasa takut dan trauma si buah hati, orang tua harus dapat melakukan berbagai hal sehingga anak akan merasa aman dan terlindungi.
Muhammad Agus, Konselor dan Pendiri Rumah Amalia mengatakan hal pertama yang harus dilakukan orang tua untuk meredam rasa takut anak adalah dengan cara memeluknya.
Kemudian beri penjelasan pada anak bahwa gempa bumi merupakan fenomena alam yang sebetulnya tidak perlu ditakutkan. Justru kejadian ini merupakan anugerah untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
"Anak itu bergantung sama orangtua, saat dia mendapatkan rasa aman dan penjelasan dari orang tua, ini akan mengurangi kondisi tekanan yang sifatnya traumatik," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (7/8/2019).
Selain itu, lelaki yang akrab disapa Kak Agus ini mengatakan bahwa orang tua dapat mengajarkan anak konsep visual terapi.
"Ini bisa dilakukan dengan cara menggambar, mengenali lingkungan tempatnya tinggal, mengenali identitas dirinya sendiri, sehingga mendorong mereka memiliki konsep hidup," tuturnya.
Melalui konsep visual terapi, anak akan lebih mengerti akar permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Jadi, ketika anak mengalami satu masalah yang terjadi secara tiba-tiba, dia akan siap dan mampu mengontrol perasaan takut atau khawatirnya, termasuk ketika ada kejadian gempa bumi.
"Selama anak-anak diajak mengenali lingkungan dan diri mereka sendiri, mereka akan lebih siap menghadapi berbagai persoalan dan tidak menganggap itu sesuatu yang harus dicemaskan. Apapun yang terjadi, mereka akan lebih bisa mensyukuri hidup," tutupnya.