Bisnis.com, JAKARTA--Tas lokal dengan merek Femmebravile semakin akrab di kalangan perempuan. Brand ini diambil dari dua kata yakni feminine dan brave yang memiliki makna perempuan berkriteria feminim dan pemberani.
Produk ini dirancang oleh dua bersaudara yakni Anggi Bunga Putridini dan Defiana Triani dengan tujuan menciptakan tas lokal yang tak kalah saing dengan tas-tas dari brand terkenal dengan merek Femmebravile. Bisnis ini sudah dijalani sejak 2014, brand lokal ini semakin digandrungi oleh perempuan mulai dari remaja, pekerja kantoran hingga ibu-ibu yang ingin tampil modis.
Harga tas yang ditawarkan kepada konsumen cukup bervariasi, mulai dari Rp70.000--Rp149.000. Tak heran, ada satu konsumen yang rela menghabiskan uang yang dimiliki untuk membeli paling sedikit 2 tas, bahkan ada juga konsumen yang menjadi pelanggan tetap dan mengkoleksi tas-tas terbarunya.
"Semua bahan baku dari domestik. Dalam seminggu bisa menghasilkan 50-100 untuk 1 produk dan ini tergantung modelnya," ungkap Anggi kepada Bisnis, belum lama ini.
Anggi menceritakan, memulai bisnis fesyen ini dari nol. Modal yang kecil sempat membuatnya minder dalam memproduksi tas, kadang kala ia pun tak percaya dengan produk yang didesain, hingga sekelebat pikiran muncul, seperti mungkinkah produk akan laku, apakah produk akan disukai, atau bahkan dianggap tas murah.
Pada 2014, kondisi tersebut berhasil diatasi dengan tekad yang kuat dan tak mudah menyerah. Baginya, kondisi naik turun dalam berbisnis selalu dihadapi setiap pengusaha. Hal tersebut membuatnya tetap optimistis dan selalu berpengharapan akan kondisi yang positif.
Pemikiran yang positif dimasukkan ke dalam pikiran untuk menghasilkan hasil yang positif. Selain itu, dia juga berserah kepada Tuhan dan berdoa agar bisnis tas Femmebravile bisa berguna bagi pemakaianya.
Sebelum meluncurkan produk baru, Femmebravile akan memberikan clue desain yang terbaru yang akan diluncurkan melalui instagram. Penjualan tas Femmebravile juga dilakukan melalui marketplace Shopee telah memperoleh bintang 4,9 dari konsumen.
Dia mengungkapkan, saat ini masih akan fokus di bidang tas saja. Produk yang paling menjadi favorit perempuan adalah Femo dan Camilo. Namun, tas yang menjadi ciri khas dan cukup adalah Femo. Femo adalah tas tangan dan juga bisa dijadikan tas selempang oleh wanita.
Anggi mengungkapkan, biaya yang dihabiskan untuk menghasilkan 1 jenis tas dengan jumlah 100 tas maka dibutuhkan modal sekitar Rp10 juta. Jumlah produksinya per bulan bisa mencapai 1.000 tas, dengan omset sekitar Rp100 juta.
Anggi menuturkan, meskipun harga yang ditawarkan cukup terjangkau maka dibutuhkan bahan-bahan dan aksesoris yang berkulitas. Sebab, cukup banyak konsumer yang loyal terhadap Femmebravile.
Trik yang dilakukan Anggi untuk mengetahui permintaan pasar seperti setelah merilis produk baru yang ludes terjual, maka Anggi langsung meminta saran dan masukan dari pembeli melalui instagram. Misalnya saja, dalam pembuatan tas Femo yang menggunakan rantai silver, ada yang meminta rantai diganti warna ada yang tak ingin menggunakan aksesoris rantai.
Komunikasi melalui media sosial, membantu Anggi dan Defiana untuk mengetahui perkembangan dan keinginan terkini konsumen. Selain itu, Anggi juga cukup sering memadukan tas-tas yang akan diluncurkan dengan model baju terkini. Kondisi tersebut pun akan memudahkan konsumen dalam padu padan tas dan pakaian.
Selain itu, Femmebravile juga cukup aktif melakukan tanya jawab melalui kotak masuk hingga postingan di instagram. Setiap kritik dan saran yang dilontarkan oleh pembeli, selalu didengar dan dipertimbangan untuk menciptakan inovasi produk terbar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
