Bisnis.com, JAKARTA - Pada Rabu (2/10/2019), Selamat Hari Batik Nasional bahkan menjadi trending topic kawasan Indonesia urutan pertama yang menandakan tingginya animo masyarakat merayakan Hari Berbusana Batik Nasional pada hari ini, Rabu (2/10/2019).
Tanggal 2 Oktober memang ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional bukan tanpa sejarah. Pada perkembangannya bangsa Indonesia mengalami jatuh bangun mempertahankan budaya tekstil asli Indonesia tersebut.
Awalnya, batik memang berasal dari Mesir Kuno lebih dari seribu tahn yang lalu yang berkembang hingga ke Tiongkok, India lalu menuju ke Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta sejarah dan perkembangan batik di Indonesia.
1. Batik diperkenalkan sejak zaman Kerajaan Majapahit
Dari banyak literasi yang berkembang, asal mula batik diketahui berasal dari India yang diperkenalkan pada zaman Kerajaan Majapahit. Perkembangan batik dari zaman Kerajaan Majapahit bisa dilihat dari ukiran motif batik candi pada zaman tersebut. Batik akhirya berkembang pesat selama meluasnya ajaran agama Islam khususnya di Pulau Jawa pada abad ke-17.
Penyanyi Lea Simanjuntak mengenakan busana batik modern rancangan Anne Avantie saat tampil di Budapest./Instagram @anneavantieheart.
2. Batik awalnya dituliskan di atas daun lontar
Pada perkembangannya di Jawa, batik hanya dituliskan di atas daun lontar dan papan rumah adat sebelum akhirnya dituliskan di atas kain.
Seiring dengan perkembangan zaman, keluarga kerajaan Islam di Jawa mulai mengaplikasikan batik pada kain dengan motif yang sangat sederhana seperti binatang dan tumbuhan.
3. Batik hanya digunakan keluarga kerajaan
Dahulu kala, batik kain hanya digunakan oleh keluarga kerajaan dan pengikutnya untuk dijadikan simbol budaya. Batik dibuat terbatas pada kalangan keraton saja karena ini. Namun ,seiring perkembangan jaman, batik mulai tersebar keluar oleh para pengikut raja sehngga para rakyat pun menirunya, terutama bagi kaum perempuan.
4. Banyak literatur menyebut batik asli dibuat di Pekalongan
Disperindag Provinsi Jawa Tengah sendiri tidak memiliki catatan resmi lokasi spesifik awal mula berkembangnya batik di Indonesia, Namun banyak data yang menyebut, sebelum disempurnakan di Yogyakarta atau Solo, proses pembuatan batik berasal dari Pekalongan.
Perkembangan pesat batik tulis menjadikan batik asli Pekalongan juga ikut populer, sehingga banyak produsen mulai mencari cara untuk diproduksi batik secara masif dengan jumlah yang banyak.
5. Batik tulis memiliki nilai seni paling tinggi
Batik tulis adalah jenis batik yang memiliki keistimewaannya sendiri karena nilai seninya yang amat tinggi. Batik tulis umumnya dibuat oleh pengrajin batik menggunakan tangan dengan canting dan motif yang diulang sehingga membutuhkan konsentrasi tinggi untuk membuatnya.
Kesalahan yang dilakukan para perajinnya dianggap sebagai seni karena hal tersebut yang menjadikan batik tulis tersebut beda dari yang lain. Karena motifnya yang tak persis inilah, batik jenis ini dihargai sangat tinggi mulai dari Rp500.000 hingga ratusan juta.
6. UNESCO menetapkan batik sebagai warisan asli Indonesia pada 2 Oktober 2009
Dalam sejarahnya, Malaysia pernah mengklaim batik adalah warisan asli mereka hingga membuat pemerintah Indonesia berang. Pada tanggal 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar Warisan Kemusiaan untuk Budaya Lisan dan non-bendawi UNESCO.
UNESCO sendiri lalu meresmikan batik sebagai warisan asli Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 dan setelah penetapan itu, Indonesia juga memperingati tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.