Bisnis.com, JAKARTA -- 4 Tim yang dinobatkan sebagai pemenang Ideanation 2019 berhasil menyisihkan 244 tim dari 54 Universitas di seluruh Indonesia.
Dari keempat tim tersebut, diantaranya terdapat 3 Tim Inovasi dari Institut Teknologi Bandung yang menempati posisi pertama, kedua dan ketiga serta 1 Tim lainnya menempati posisi sebagai runner up.
Sebelumnya, Narasi dan Basic telah menggelar roadshow ke berbagai kampus di kota-kota besar seperti Medan, Semarang, Padang, Bali, Jakarta dan kota besar lainnya untuk menjaring berbagai karya inovatif.
Para pemenang kompetisi Ideanation 2019 masing-masing mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai Rp 100 juta, sementara runner up mendapatkan hadiah Rp 50 juta.
Mereka yang terpilih antara lain SKC MET dari Institut Teknologi Bandung di kategori Effective and Cost Efficient Technology in Solving Problems in Coal Mining Industry, kemudian Bhuvana dari Institut Teknologi Bandung di kategori Innovation in Coal Mining Industry Related with Enviroment & Community Development, lalu Bionika, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember di kategori Innovation in Renewable Energy Sector dan terakhir Filteks dari Universitas Diponegoro pada ketegori Applied Technology: Green Tech & Natural Disaster Management .
Juara dan Runner Up dari 4 Kategori di Kompetisi Ideanation 2019
- Smaradahana dari Institut Teknologi Bandung , Pengurangan Emisi CO2 dari Pembakaran
Batubara melalui Pemaduan Batubara dengan Biomassa. - SKC Met dari Institut Teknologi Bandung , Reduksi Na2O pada batubara dengan teknologi
biomining pada stirred tank. - Bhuvana dari Institut Teknologi Bandung , Revegetasi Memanfaatkan Serasah sebagai Medium
Perekayasa Mikroklimat dan Penumbuh Revegetasi (Bola Fabanik). - Patriabara dari Universitas Brawijaya, Inovasi Remidiasi Lahan Bekas Tambang Batubara
dengan Limbah Fly Ash dan Bottom Ash. - Bionika Institut Teknologi Sepuluh Nopember , membuat sistem konversi biogas menjadi listrik
siap pakai dengan alat konversi biogas. - Legacy Institut Teknologi Bandung , menggunakan tenaga surya membuat portable solar power
sebagai sumber listrik pada daerah terpencil. - Gonco Team dari Universitas Diponegoro, Inovasi batako lego berbahan dasar limbah sabut
kelapa dan ampas tebu berbasis resin dengan keunggulan tahan gempa dan anti air untuk
pembuatan tenda darurat solusi penanganan korban pasca tsunami di Indonesia - Filteks dari Universitas Diponegoro , Degradasi limbah zat warna dalam meningkatkan kualitas
air dengan teknologi berbasis fotokatalis titanium dioksida-karbon-dit dan self-cleaning.
IFF 2019 digelar dengan menggabungkan Innovation Talks, Innovation Exhibition, IdeaPitch Battle, Awarding Night serta Special Performances dalam satu tempat. Inovator dan investor bisa langsung berinteraksi berbagi ide dan memperkenalkan produk. Mengusung tema "Home of Innovation", IFF 2019 yang digelar oleh Narasi bersama Basic ini diharapkan mampu mewadahi lahirnya inovasi untuk memberi kemudahan sehari-hari.
Serangkaian pembicara ternama pada sesi innovation talkshow selama 2 hari, di antaranya Yoris Sebastian (Co Founder & Executive Chairman Inspigo), Rama Raditya (Founder & CEO Qlue), Kiwi Aliwarga (Founder & Executive Chairman of UMG Idealab), Nazier Ariffin (Head of Strategic Investment Telkomsel), Farid Naufal Aslam (CEO Aruna), Marshall Utoyo (CEO Fabelio) dan masih banyak lagi.
Pada awarding night yang merupakan puncak rangkaian IFF 2019, para pengunjung turut menikmati suara merdu Raisa yang tampil membawakan lagu-lagu hits, serta berperan sebagai pembaca nominasi kompetisi Ideanation 2019. Bukan hanya Raisa, content creator Kevin Hendrawan juga hadir sebagai salah satu pembaca nominasi.