Frozen 2 (2019) / Disney
Entertainment

Monopoli Pasar Korea Selatan, Frozen 2 Dilaporkan ke Kejaksaan

Syaiful Millah
Selasa, 3 Desember 2019 - 09:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah lembaga nonprofit yang berbasis di Seoul, Korea Selatan telah mengajukan keluhan kepada jaksa penuntut lokal terhadap Walt Disney Company yang dinilai memonopoli pasar film domestik atas film Frozen 2 (2019).

Dilansir dari The Hollywood Reporter, Selasa (3/12/2019) lembaga Public Welfare Committee (PWC) mengklaim bahwa distribusi film animasi dari Disney itu telah memakan 88 persen layar di pasar film domestik Korea Selatan (Korsel).

Hal tersebut dinilai telah menyalahi aturan undang-undang anti-monopoli negara. PWC mengajukan klausa kepada Disney yang didefinisikan sebagai individu atau perusahaan dengan lebih dari 50 persen pangsa pasar merupakan perusahaan yang dominan.

“Berusaha memonopoli layar dan mencari keuntungan besar dalam jangka pendek, membatasi hak konsumen untuk memilih,” kata PWC dalam sebuah pernyataan. Untuk itu, mereka meminta diadakannya penyelidikan terhadap dugaan monopoli Walt Disney atas pasar film domestik.

Isu monopoli atau dominasi pasar di industri perfilman memang tengah menjadi perdebatan di Korea Selatan. Peraturan perundangan yang ada saat belum secara tegas menyatakan batasan dalam pembagian layar yang dapat di tempati oleh satu film.

Akan tetapi, maraknya impor film-film luar negeri dari studio besar telah memicu kekhawatiran akan pelaku industri film lokal. Pada April lalu, Perwakilan Majelis Nasional dari Partai Demokrat Korea melayangkan RUU yang menyatakan persentase dari setiap film yang ditampilkan di bioskop tidak dapat melampaui 50 persen selama jam pemutaran film utama.

Usulan ini ditentang oleh para pemilik multipleks Korea Selatan, tetapi para komunitas film indie lokal dan para pekerja profesional lokal telah bersatu untuk mendukung kuota layar baru tersebut.

Namun bagaimana pun, di luar kontroversi yang terjadi, Frozen 2 telah menghasilkan pendapatan sekitar US$61,2 juta di Negeri Gingseng tersebut sejak pertama kali dirilis pada 23 November lalu.

Ini merupakan hasil yang cukup besar dan membawa Korsel menjadi salah satu kontributor pendapatan internasional terbesar untuk Disney melalui film ini, selain dari pasar Cina dengan pendapatan US$90,5 juta.

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro