Virus flu burung H1N1 atau yang dikenal dengan avian flu virus/Istimewa
Health

Apa Itu Virus Flu Burung H5N1? Kenali Gejala, Penularan ke Manusia dan Pencegahannya

Denis Riantiza Meilanova
Selasa, 4 Februari 2020 - 09:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah merebaknya virus novel corona atau virus corona , China melaporkan munculnya lagi kasus flu burung H5N1.  Kasus yang ditemukan di peternakan di Shaoyong, Provinsi Hunan, telah menyebabkan ribuan ayam mati. 

Peternakan itu diketahui memiliki 7.850 ekor ayam, dan 4.500 di antaranya mati karena virus H5N1.  Kasus ini membuat otoritas China memusnahkan sedikitnya 18.000 ekor ayam. 

Apa itu flu burung?

Flu burung yang juga disebut avian influenza (AI) merupakan infeksi virus yang dapat menginfeksi tidak hanya burung, tetapi juga manusia dan hewan lainnya. Tetapi, sebagian besar terbatas pada unggas.

Mengutip Healthline, jenis virus H5N1 adalah bentuk flu burung yang paling umum.  Virus ini mematikan bagi unggas dan dapat menginfeksi manusia dan hewan lain melalui kontak langsung. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  setelah wabah H5N1 ditemukan di Hong Kong pada 1997, sejak 2013, flu burung telah menyebar dari Asia hingga Eropa dan Afrika.  

Kasus flu burung H5N1 pada manusia terjadi sesekali, tetapi virus tidak mudah untuk menular dari orang ke orang. Ketika orang terinfeksi virus ini, angka kematiannya cukup tinggi, yakni sekitar 60 persen.

Data WHO menunjukkan, sejak 2003 hingga saat ini telah ditemukan kasus flu burung H5N1 pada manusia sebanyak 861 kasus dengan angka kematian mencapai 455 orang di seluruh dunia.

Apa saja gejala flu burung pada manusia?

Mengutip laman resmi WHO, gejala-gejala infeksi H5N1 dapat meliputi demam (pada umumnya demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius), malaise atau tidak enak badan, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.

 Gejala awal lainnya mungkin termasuk sakit perut, sakit dada, dan diare. Infeksi dapat berkembang dengan cepat menjadi penyakit pernapasan berat (misalnya, kesulitan bernapas atau sesak napas, pneumonia, Sindrom Gangguan Pernapasan Akut) dan perubahan neurologis (perubahan status mental atau kejang).

Apa Itu Virus Flu Burung H5N1? Kenali Gejala, Penularan ke Manusia dan Pencegahannya

Ayam salah satu unggas yang sering terinfeksi virus flu burung H5N1./Istimewa

 Bagaimana flu burung menyebar ke manusia?

Hampir semua kasus infeksi H5N1 pada manusia telah dikaitkan dengan kontak dekat dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi, atau lingkungan yang terkontaminasi H5N1.

Virus tidak mudah menginfeksi manusia dan penyebarannya dari orang ke orang tak lazim ditemukan. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini dapat menyebar ke orang-orang melalui makanan yang dimasak dengan benar dan matang.

Bagaimana penanganan pada manusia bila terinfeksi flu burung?

Dalam kebanyakan kasus, flu burung pada manusia berkembang menjadi penyakit serius yang harus segera dirawat di rumah sakit dan mungkin memerlukan perawatan intensif, jika tersedia. Obat antivirus oseltamivir dapat mengurangi keparahan penyakit dan mencegah kematian, dan harus digunakan dalam semua kasus.

Apakah vaksin tersedia untuk mencegah infeksi H5N1 pada manusia?

Vaksin kandidat untuk mencegah infeksi H5N1 telah dikembangkan, tetapi belum siap untuk digunakan secara luas.  Sedangkan vaksinasi influenza musiman tampaknya tidak melindungi terhadap infeksi H5N1.

Apakah aman makan ayam, produk unggas, dan burung buruan liar lainnya?

Menurut WHO, aman untuk memakan unggas dan burung buruan yang disiapkan dan dimasak dengan benar. Virus ini sensitif terhadap panas. Suhu normal yang digunakan untuk memasak (sehingga makanan mencapai 70 derajat Celsius di semua bagian) akan membunuh virus.

Sebagai tindakan pencegahan standar, WHO merekomendasikan agar unggas, produk unggas dan burung buruan liar harus selalu dipersiapkan mengikuti praktik higienis yang baik, dan daging unggas harus dimasak dengan benar.

Sampai saat ini, sejumlah besar infeksi manusia dengan virus H5N1 telah dikaitkan dengan rumah pemotongan unggas dan penanganan unggas yang sakit atau mati sebelum dimasak. Praktik-praktik ini mewakili risiko tertinggi infeksi manusia dan paling penting untuk dihindari.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro