Sesditjen Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto (kiri) menyampaikan update terkait novel coronavirus atau virus corona, Senin (10/2/2020). JIBI/Bisnis-Denis Riantiza M.
Health

Virus Corona, Pemerintah Bahas Mekanisme Pemulangan WNI dari Natuna

Denis Riantiza Meilanova
Senin, 10 Februari 2020 - 15:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mulai menyiapkan mekanisme pemulangan WNI dari Hubei, China, yang tengah dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau, terkait novel coronavirus atau virus corona.

Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan bahwa mulai hari ini, Senin (10/2/2020),  sejumlah kementerian/lembaga akan melakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk membahas rencana pemulangan para WNI tersebut ke keluarganya.

"Banyak opsi yang sudah kami pikirkan. Tapi kelihatannya mereka enggak akan kami akhiri misinya di Natuna karena akses penerbangan dari dan ke Natuna terbatas. Nanti kami jadwalkan antarkan mereka ke Jakarta," ujar Yurianto di Kantor Kementerian Kesehatan, Senin (10/2/2020).

Setibanya di Jakarta, kata Yurianto, para WNI tersebut akan dijemput oleh pemerintah daerahnya masing-masing untuk diantarkan pulang ke rumah.

Belum dapat dipastikan kapan mereka akan dipulangkan. Yurianto berujar detail rencana pemulangan masih akan dibahas dalam rapat hari ini.

Adapun sebanyak 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei dan satu WNA yang bersuami seorang WNI, dievakuasi ke Indonesia pada Minggu (2/2/2020). Setibanya di Indonesia, mereka menjalani karantina selama 14 hari di Natuna.

Sebanyak 285 orang tersebut terdiri atas 238 orang yang dievakuasi dari China, 5 tim aju Kementerian Luar Negeri, 18 kru pesawat Batik Air, dan 24 tim penjemput.

Hingga hari ke-8, kondisi WNI yang diobservasi secara keseluruhan dalam kondisi baik. Menurut Yurianto, tidak ada satu pun yang menunjukkan gejala infeksi novel coronavirus.

"Dari pemantauan tidak ada yang panas, tidak ada yang mengeluh pada saluran pernapasan, tidak ada yang keluhkan sesak napas. Ini indikator yang paling penting dalam kaitannya dengan pemantauan kemungkinan munculnya gejala flu berat yang disebabkan novel coronavirus," katanya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro