Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah virus corona (Covid-19) bertambah menjadi total 2.247 korban jiwa, seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di luar China.
Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 2.236 orang hingga Jumat (21/2/2020) pagi WIB. Angka ini bertambah sebanyak 118 orang dari satu hari sebelumnya.
Di luar China, negara lain yakni Jepang melaporkan tiga kematian dari kapal pesiar Diamond Princess yang telah dikarantina di perairan Yokohama.
Media Jepang, NHK, melaporkan perihal meninggalnya seorang pria dan wanita berusia 80-an pada Kamis (20/2/2020) akibat virus corona. Kedua warga negara tersebut adalah penumpang kapal pesiar Diamond Princess.
Kedua korban disebut memiliki riwayat masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Mereka telah diturunkan dari kapal pada pekan lalu dan dirawat di rumah sakit.
Dengan demikian, total angka kematian yang dilaporkan oleh Jepang bertambah menjadi 3 orang. Selain Jepang, Korea Selatan melaporkan korban jiwa pertama akibat virus ini dan lonjakan kasus baru terinfeksi virus corona.
Sementara itu, Hong Kong dan Iran mencatatkan korban jiwa sebanyak 2 orang masing-masing. Adapun Taiwan, Prancis, dan Filipina masing-masing mencatatkan korban jiwa sebanyak 1 orang.
Di China, jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona bertambah 428 menjadi 75.004 orang. Virus ini juga telah menjalar ke 29 negara lainnya di Asia dan Eropa. Menyusul China berturut-turut adalah Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Hong Kong yang mencatatkan 106, 94, 85, dan 67 kasus.
Selain meningkat di negara lain, kasus baru infeksi virus mematikan ini juga bertambah dari kapal pesiar Diamond Princess yang telah dikarantina menjadi 634 orang.
Sementara itu, dari total 76.206 kasus terjangkiti virus corona di seluruh dunia, sebanyak 18.223 pasien berhasil sembuh.
Di Provinsi Hubei sendiri, jantung wabah virus ini, terdapat 115 kematian baru dan 411 kasus terinfeksi virus corona. Angka-angka ini sesuai dengan yang dilaporkan Kamis, ketika China kembali merevisi pedoman penghitungannya sehingga meningkatkan keraguan tentang transparansi data.
Di sisi lain, kekhawatiran atas dampak corona juga menjalari pasar keuangan global seiring dengan meluasnya wabah ini di luar China dan investor mempertimbangkan dampaknya terhadap kinerja korporasi.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan jika negara-negara tidak merespons masalah ini dengan kuat, penyebaran di luar China dapat menjadi ancaman yang lebih luas, seperti dikutip Bloomberg.