Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi risiko virus Corona (COVID-19), Halodoc telah menyiagakan lebih dari 20.000 dokter berlisensi dan berpengalaman di dalam ekosistem Halodoc.
VP of Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang mengatakan, jumlah dokter yang siaga secara online tersebut dikerahkan untuk memastikan semua pengguna dapat berkomunikasi dengan dokter terkait keluhan gejala Corona kapanpun dan dimanapun.
Menurutnya, seluruh dokter umum di ekosistem Halodoc sudah dibekali dengan kemampuan yang mumpuni dalam memberikan diagnosis awal maupun diagnosis banding.
Adapun gejala klinis umum sebagai deteksi awal biasanya ditandai dengan demam > 38 derajat celcius, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, hidung tersumbat, dahak kental, sesak nafas, infeksi paru, diare, mual/ muntah, hingga nyeri otot.
"Apabila dibutuhkan observasi lebih lanjut, dokter di Halodoc akan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit rujukan Kemenkes terdekat," terangnya.
Untuk memudahkan pengguna, janji dokter juga bisa diakses melalui aplikasi Halodoc dengan memilih menu ‘Buat Janji Dokter di Rumah Sakit’ atau ‘Hospital Appointment’ dan memilih dari 132 rumah sakit yang direkomendasikan untuk menangani kasus Corona.
Selain itu, platform kesehatan tersebut juga terintegrasi menjalankan protokol resmi penanganan risiko Corona kepada para dokter yang tergabung di ekosistem Halodoc. Adapun protokol resmi yang diterapkan meliputi pengenalan gejala klinis, rekomendasi penanganan lebih lanjut, hingga rujukan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Corona.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkes RI telah menyediakan kontak hotline yang bisa dihubungi masyarakat selama 24 jam, menyusul temuan 2 kasus positif di Indonesia.